Anggota kelompok kriminal bersenjata (KKB) bernama Okoni Siep alias Nikson Matuan ditangkap usai terlibat penembakan yang mengakibatkan anggota Brimob Polda Papua, Brigadir Iqbal Anwar Arif gugur di Kabupaten Yalimo, Papua Pegunungan. Okoni Siep berperan membawa senjata yang dipakai rekannya menembak korban.
Diketahui, penembakan terhadap Brigadir Iqbal itu terjadi di Kampung Hobakma, Distrik Elelim, Yalimo, Jumat (17/1/2025). Okoni Siep kemudian ditangkap saat bersembunyi dalam hutan di wilayah Yalimo pada Minggu (2/2).
"(Peran Okoni Siep) Dia yang bawa senjata," ungkap Kasatgas Humas Operasi Damai Cartenz Kombes Yusuf Sutejo kepada detikcom, Minggu (16/2).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Peran Okoni Siep terungkap saat Satgas Damai Cartenz melakukan rekonstruksi kasus penembakan di Yalimo pada Selasa (11/2). Dari hasil rekonstruksi tersebut juga diketahui ada 5 anggota KKB lain yang kini masuk daftar pencarian orang (DPO).
"DPO-nya berdasarkan hasil rekonstruksi yang telah dilaksanakan berjumlah 5 orang yang terlibat langsung saat penembakan," tuturnya.
Salah satu DPO yang terlibat melakukan penembakan adalah Askel Mabel. Aske Mabel diketahui mantan anggota Polres Yalimo yang membelot menjadi pimpinan KKB dan terlibat aksi teror sejak 2022 di Yalimo.
Yusuf menuturkan, Satgas Damai Cartenz masih mendalami peran Okoni Siep dan komplotannya dalam aksi teror di wilayah Papua. Namun Okoni Siep bersama 5 buronan lainnya merupakan anak buah Aske Mabel.
Okoni Siep juga diduga terlibat dalam penembakan di Jalan Trans Wamena-Jayapura, Kampung Hobakma, Yalimo pada 5 November 2024. Penembakan itu membuat sopir truk bernama Muktar Layuk meninggal.
"Baru diduga terlibat (kasus penembakan yang menewaskan sopir truk di Yalimo), belum masuk proses sidik," imbuh Yusuf.
Yusuf menambahkan rekonstruksi yang telah dilakukan bisa memberikan titik terang kasus penembakan Brigadir Iqbal. Dia juga mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap aksi KKB di Papua.
"Jika ada informasi terkait keberadaan kelompok kriminal bersenjata atau aktivitas mencurigakan, segera laporkan kepada aparat terdekat agar dapat segera ditindaklanjuti," tegasnya.
Senjata Api dan Amunisi Disita
Kepala Operasi Damai Cartenz 2025, Brigjen Faizal Ramadhani mengatakan, pihaknya menyita senjata api dan amunisi saat menangkap Okoni Siep. Barang sitaan itu merupakan hasil curian Aske Mabel dari Polres Yalimo.
"(Senjata dan amunisi) sebelumnya dilaporkan dibawa lari oleh Aske Mabel dari Polres Yalimo pada Juni 2024," kata Faizal.
Adapun barang bukti yang disita yakni 2 pucuk senjata api laras panjang jenis AK China 2000P. Selain itu ada 2 buah magasin berisi 46 bukti amunisi.
"Kami tidak akan berhenti sampai seluruh pelaku dan jaringan mereka berhasil dilumpuhkan," tegasnya.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya...
Kasus Penembakan Maut Brigadir Iqbal
Briptu Iqbal gugur usai ditembak KKB saat patroli di Kampung Hobakma, Yalimo pada Jumat (17/1) sekitar pukul 15.00 WIT. Okoni Siep alias Nikson Matuan bersama 5 pelaku lain melepaskan tembakan saat Brigadir Iqbal bersama rekannya berada dalam mobil.
"Nikson Matuan mengaku ikut dalam peristiwa penembakan terhadap almarhum Brigpol Iqbal Anwar Arif," kata Faizal usai rekonstruksi kasus penembakan di Yalimo, Selasa (11/2/2025).
Okoni Siep memperagakan 19 adegan, saat rekonstruksi mulai dari pelaku yang berjalan menuju pondok hingga saat Aske Mabel melepaskan tembakan ke arah korban. Brigadir Iqbal meninggal usai tertembak di leher.
"Setiap adegan diperagakan termasuk posisi pelaku, korban, dan saksi, serta barang bukti yang ditemukan di lokasi kejadian," tuturnya.
Selepas rekonstruksi, Okoni Siep diterbangkan ke Jayapura untuk ditahan di Polda Papua pada Kamis (13/2). Anak buah Aske Mabel itu masih menjalani pemeriksaan agar kasusnya segera dilimpahkan ke kejaksaan.
"Satgas Operasi Damai Cartenz 2025 menggiring tersangka Nikson Matuan alias Okoni Siep, komplotan KKB pimpinan Aske Mabel, ke Polda Papua guna menjalani proses hukum lebih lanjut," ucap Faizal.
Faizal memastikan komplotan KKB pimpinan Aske Mabel masih dalam pengejaran. Pihaknya berkomitmen menindak tegas pelaku kriminal di wilayah Papua.
"Setiap simpatisan maupun komplotan KKB yang terlibat dalam aksi-aksi terorisme akan kami tindak tegas sesuai hukum yang berlaku," jelasnya.