Bentrok antarpendukung paslon di Kabupaten Puncak Jaya, Papua Tengah, membuat 840 warga kini mengungsi. Warga yang mengungsi merupakan perempuan dan anak-anak.
"Yang ditampung di 4 lokasi tersebut semuanya perempuan dan anak-anak," kata Kapolres Puncak Jaya AKBP Kuswara kepada detikcom, Kamis (6/2/2025).
Empat lokasi pengungsian tersebut yakni di Polres Nabire, Polsek Mulia, Kodim, dan Aula Klasis Gidi. Rinciannya 200 orang di Polres Nabire, 42 orang di Polsek Mulia, 500 orang di Kodim, dan 100 orang di Aula Klasis Gidi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kuswara mengaku pihaknya bersama Kapolda sudah membangun komunikasi dengan masing-masing pihak. Mereka diharapkan tidak lagi melakukan tindakan-tindakan yang dapat merugikan orang lain.
"Saya bersama pak Kapolda sudah melakukan pertemuan dengan perwakilan pendukung kedua belah pihak. Kami juga sudah bersepakat untuk saling menahan diri, sehingga proses perdamaian bisa diselesaikan dengan baik," ucapnya.
Lebih lanjut, kata Kuswara, pihaknya juga berharap massa tidak lagi membawa senjata tajam. Sebab, hal tersebut dikhawatirkan memancing terjadinya perselisihan.
"Busur, panah, dan parang yang selalu dibawa oleh massa pendukung di jalan-jalan juga sudah kami minta untuk tidak membawanya lagi, karena akan memancing perselisihan," ucapnya.
Sebelumnya diberitakan, 120 warga mengalami luka pascabentrok pendukung pasangan calon (paslon) bupati dan wakil bupati Puncak Jaya 01 dan 02 di Mulia. Delapan orang di antaranya dievakuasi ke rumah sakit di Jayapura.
"Karena fasilitas kesehatan di sini belum memadai, maka 8 warga yang menjadi korban bentrok antarpendukung tersebut dievakuasi ke RS di Jayapura," ujar Kuswara.
Ia mengaku situasi di Kota Mulia sudah mulai kondusif dan aparat gabungan TNI-Polri masih melakukan patroli hingga malam hari. Namun masing-masing pendukung paslon berjaga di daerahnya.
"Sampai hari ini, korban luka-luka mencapai 120 orang. Sebagian sudah dipulangkan dan sebagian masih dirawat di RSUD Mulia. Untuk berapa jumlah yang masih dirawat kami belum mendatanya," ujarnya.
(asm/hsr)