Korban tewas akibat bentrok antarpendukung pasangan calon (paslon) pilkada di Puncak Jaya, Papua Tengah kini bertambah menjadi 3 orang. Korban tewas belum diidentifikasi lantaran situasi belum kondusif.
"Ada 2 lagi (warga) meninggal pascapenanganan medis di Nabire. Jadi korban meninggal saat ini menjadi 3 orang. Dua warga yang meninggal itu pada Kamis (6/2) pascadievakuasi," kata Kapolres Puncak Jaya AKBP Kuswara kepada detikcom, Senin (10/2/2025).
Kendati demikian, AKBP Kuswara mengatakan pihaknya belum mengidentifikasi korban tewas tersebut lantaran situasi belum kondusif. Namun dia menyebut dua korban yang baru meninggal merupakan massa pendukung paslon 01.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Identitas ketiga korban belum bisa kami identifikasi. Situasi di sini belum kondusif," ujarnya.
Kuswara mengatakan saat ini sedang dilakukan prosesi adat duka yang dilakukan oleh massa pendukung 01. Pihaknya pun sudah menurunkan aparat keamanan dalam menjaga prosesi tersebut agar dapat berjalan dengan lancar tanpa gangguan dari massa pendukung 02.
"Kami juga sudah mengimbau kepada massa pendukung kedua belah pihak untuk tidak lagi membawa alat tajam di jalanan umum. Karena kami sudah bersepakat beberapa waktu lalu untuk berdamai. Jadi imbauan ini untuk menjaga tidak lagi terjadi pertikaian antara kedua pendukung paslon," terangnya.
Lebih lanjut, Kuswara mengatakan ada 3 warga yang berhasil dievakuasi keluar dari Puncak Jaya. Sejauh ini sudah ada 11 orang yang dievakuasi, dengan rincian 10 orang ke Nabire dan 1 lainnya ke Jayapura.
"Awalnya ada 8 orang yang dievakuasi keluar dari Puncak Jaya untuk penanganan kesehatan lebih lanjut. Saat ini tambah lagi 3 warga yang dievakuasi ke Nabire," katanya.
"Tiga warga ini harus mendapatkan operasi pengangkatan panah yang tertancap di tubuh mereka yang mengenai organ vital. Salah satunya ada panah yang menancap tepat di dada yang mengenai jantung. Karena fasilitas kesehatan di sini (Mulia) kurang memadai, makanya dievakuasi ke Nabire," sambungnya.
Untuk diketahui, bentrokan itu terjadi di wilayah Kota Lama Mulia, Puncak Jaya pada Rabu (5/2) sekitar pukul 05.30 WIT. Dua kubu yang bertikai merupakan pendukung paslon bupati dan wakil bupati nomor urut 01 dan 02. Akibat bentrokan, satu orang sebelumnya dilaporkan tewas.
(asm/ata)