Kejanggalan Tewasnya Oknum Polisi di Sinjai Usai Ditangkap BNNP Sulsel

Kejanggalan Tewasnya Oknum Polisi di Sinjai Usai Ditangkap BNNP Sulsel

Agung Pramono - detikSulsel
Jumat, 07 Feb 2025 09:00 WIB
Ilustrasi: pembunuhan, mayat, bunuh diri, garis polisi, police line
Foto: Ilustrasi/Thinkstock
Sinjai -

Kasus oknum polisi inisial Bripka AN (38) di Kabupaten Sinjai yang tewas usai ditangkap Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Sulawesi Selatan (Sulsel), masih menyisakan tanda tanya dari pihak keluarganya. Istri Bripka AN menilai ada kejanggalan di balik kematian suaminya.

Diketahui, Bripka AN tewas secara tragis setelah ditangkap terkait kasus dugaan penyalahgunaan narkoba. Anggota Polres Sinjai itu sempat meminum cairan pembersih kaca mobil dalam perjalanan bersama penyidik BNNP Sulsel menuju Kota Makassar pada Senin (3/2).

"Katanya minum cairan (Bripka AN). Biasanya kalau minum cairan itu tidak langsung meninggal, ada juga yang tidak meninggal," kata istri Bripka AN, Tenri kepada detikSulsel, Kamis (6/2/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kecurigaan itu menguat setelah Tenri melihat sendiri kondisi jenazah suaminya. Dia heran mendapati ada darah di hidung dan telinga Bripka AN.

"Yang menjadi kejanggalan itu yang saya dapat, pada saat saya periksa suamiku ada darah keluar dari hidung dan telinga. Itu mau saya pertanyakan sebenarnya," tuturnya.

ADVERTISEMENT

Keluarga dari Bripka AN sempat menolak jenazah untuk diautopsi. Namun untuk memastikan penyebab kematiannya, jasad Bripka AN akhirnya diautopsi.

"Makanya diyakin ka dan dikasih pengertian keluarga untuk diautopsi barulah kami mau semua untuk diautopsi," tambah Tenri.

Jenazah Bripka AN kini sudah dimakamkan di kampung halamannya di Kecamatan Tonra, Kabupaten Bone. Namun Tenri masih menunggu hasil autopsi jenazah suaminya.

"Saya minta kematiannya tidak ada ditutup-tutupi," harap Tenri.

Pesan Terakhir Bripka AN ke Istri

Informasi yang diterima Tenri, suaminya ditangkap di rumahnya sendiri pada Sabtu (1/2). Namun saat itu Tenri tidak berada di rumah saat Bripka AN diamankan.

"Tidak ada orang di rumah waktu ditangkap. Hari Senin (3/2) baru saya tahu kalau ditangkap, karena kita hubungi nomornya tidak aktif," tuturnya.

Tenri kemudian menerima panggilan dari nomor baru yang ternyata suaminya sendiri pada Senin (3/2). Bripka AN berdalih akan ke Makassar tanpa menjelaskan maksudnya perjalanannya.

"Dia bilang mau ke Makassar dan na tanyaka (diberitahu) bilang, 'jaga anak-anak karena mungkin lama ka'. Dia menangis itu waktu telepon saya," ucap Tenri.

Perbincangan singkat itu membuat Tenri bertanya-tanya. Dia kemudian menghubungi rekan suaminya hingga belakangan mengetahui Bripka AN ditangkap terkait kasus narkoba.

"Menurut infonya dia ada 3 orang yang diamankan, yang salah satunya percobaan bunuh diri dan dibawa ki ke Bulukumba, saya bilang siapa itu mau bunuh diri," paparnya.

Tiba-tiba HP Tenri berdering hingga dikagetkan kabar dari rekannya sesama Bhayangkari bahwa suaminya meninggal di Bulukumba. Bripka AN dikabarkan tewas setelah menenggak cairan pembersih kaca.

"Kulihat 3 temanku telepon ka langsung, dan istrinya temannya (Bripka AN) na peluk ka sambil menangis. Itu hari langsung ka ke Bulukumba, tapi jasad suamiku dibawa ke Makassar," imbuhnya.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya...

Bripka AN Diduga Pengedar Narkoba

Bripka AN diamankan BNNP Sulsel dari hasil pengembangan dua pelaku narkoba yang diamankan lebih dulu. Kedua pelaku itu mengaku bertransaksi narkoba dengan Bripka AN selaku pengedar.

"Dia (Bripka AN) pemakai dan pengedar (narkoba). Karena yang saya ambil (tangkap) pembelinya," ujar Kepala Bidang Pemberantasan dan Intelijen BNNP Sulsel Kombes Ardiansyah kepada detikSulsel, Rabu (5/2).

Sejumlah barang bukti turut disita dari Bripka AN saat penangkapan di Sinjai pada Sabtu (1/2). Bukti tersebut, yakni alat timbangan dan sejumlah plastik saset yang diduga digunakan sebagai pembungkus sabu.

"Kemudian alat isap sabu, korek, dan kalau narkotikanya tidak ada," ungkap Ardiansyah.

Bripka AN sempat dititip di Mapolres Sinjai untuk diamankan sembari BNNP Sulsel melakukan pengembangan kasus. Setelah itu, Bripka AN dibawa untuk pemeriksaan lebih lanjut di Makassar pada Senin (3/2).

"Kami membawa yang bersangkutan dari Polres Sinjai ke Makassar lewat Bulukumba dengan menggunakan mobil anggota. Dia didudukkan di belakang dengan tangan terborgol," paparnya.

Dalam perjalanan, Bripka AN diam-diam meminum cairan pembersih kaca mobil yang ada di dekatnya. Petugas BNNP Sulsel berdalih tidak mengetahui tindakan oknum polisi tersebut dalam mobil.

"Jadi posisinya, anggota (BNNP Sulsel) tahunya itu setelah (Bripka AN) muntah-muntah di kendaraan. Dia (Bripka AR) mengaku sebelum meninggal sudah meminum cairan tersebut," tutur Ardiansyah.

Bripka AN lantas dilarikan ke salah satu rumah sakit di Bulukumba namun nyawanya tidak tertolong. Jenazah Bripka AN pun dievakuasi ke Rumah Sakit (RS) Bhayangkara untuk diautopsi.

"Kita autopsi di RS Bhayangkara. Ini menunggu hasil autopsinya, karena para dokter di situ belum ada hasilnya," pungkasnya.


Hide Ads