.webp)
Oknum polisi berinisial Bripka AN (38) di Kabupaten Sinjai, tewas usai menenggak pembersih kaca saat ditangkap Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Sulawesi Selatan (Sulsel). Istri Bripka AN, Tenri mengaku curiga akan kematian suaminya karena ada darah yang keluar dari hidung korban.
"Yang menjadi kejanggalan itu yang saya dapat pada saat saya periksa suamiku ada darah keluar dari hidung dan telinga. Itu mau saya pertanyakan sebenarnya dan saya minta kematiannya tidak ada ditutup-tutupi," ujar istri Bripka AN, Tenri kepada detikSulsel, Kamis (6/2/2025).
"Katanya minum cairan (Bripka AN). Biasanya kalau minum cairan itu tidak langsung meninggal, ada juga yang tidak meninggal," sambung Tenri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tenri mengaku tidak sedang berada di rumah saat suaminya ditangkap BNNP Sulsel di Sinjai. Dia saat itu sedang mengantar orang tuanya berobat.
"Saya tidak ada di rumah waktu diamankan, saya antar orang tua pergi berobat bersama anakku. Tidak ada orang di rumah waktu ditangkap," katanya.
Awalnya Tenri tidak ingin mengautopsi jasad suaminya. Namun untuk mengungkap penyebab pasti kematian suaminya, dia legawa agar mayat suaminya diautopsi.
"Kami diyakinkan dan dikasih pengertian keluarga untuk diautopsi agar bisa mengetahui penyebab kematian dengan jelas barulah kami mau semua untuk diautopsi," sebut Tenri.
Sebelumnya diberitakan, Bripka AN ditangkap di Sinjai pada Sabtu (1/2). Penyidik BNNP Sulsel kemudian membawa oknum polisi itu naik mobil menuju Makassar pada Senin (3/2).
"Kami membawa yang bersangkutan dari Polres Sinjai ke Makassar lewat Bulukumba dengan menggunakan mobil anggota. Dia didudukkan di belakang dengan tangan terborgol," kata Kepala Bidang Pemberantasan dan Intelijen BNNP Sulsel Kombes Ardiansyah kepada detikSulsel, Rabu (5/2).
Dalam perjalanan, Bripka AN menenggak cairan pembersih kaca yang ada di dalam mobil. Bripka AN yang muntah-muntah kemudian dilarikan ke salah satu rumah sakit di Bulukumba.
"Dia langsung dibawa ke rumah sakit Bulukumba untuk ditangani, namun karena mungkin cairan itu keras, nyawanya juga tidak tertolong," imbuhnya.
(sar/hsr)
