Polisi terus menyelidiki kasus guru SD berinisial MN (53) yang dikeroyok orang tua siswa usai dituduh melakukan pelecehan terhadap muridnya di Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra). Fakta terbaru, polisi mengungkap jumlah korban bertambah dari 1 menjadi 3 orang anak.
"Jadi sekarang total 3 orang korbannya," kata Kasatreskrim Polresta Kendari AKP Nirwan Fakaubun kepada detikcom, Kamis (23/1/2025).
Nirwan mengatakan dua korban lainnya sudah diambil keterangannya sebagai saksi. Namun ia tak merinci terkait keterangan yang diambil.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Korban lainnya ini (2 korban baru) bersaksi. Saksi yang kita periksa total 5 orang," ungkapnya.
Ia mengungkapkan sampai saat ini guru MN masih berstatus sebagai terlapor dan belum ditetapkan sebagai tersangka. Alasannya, polisi masih melengkapi sejumlah alat bukti.
"Karena alat bukti masih kurang (alasan belum ditetapkan tersangka)," ujar dia.
Nirwan menjelaskan polisi saat ini masih melengkapi keterangan saksi ahli sebagai pendukung dalam proses penyelidikan kasus tersebut.
"Penyidik masih koordinasi dengan saksi-saksi ahli," imbuhnya.
Sebelumnya diberitakan, guru MN dikeroyok orang tua siswa usai dituduh melakukan pelecehan terhadap muridnya di Kendari. Orang tua yang keberatan anaknya diduga menjadi korban mendatangi guru tersebut di sekolah.
"Iya, pengeroyokan itu terjadi sangat kami sayangkan," kata Ketua PGRI Sultra Supriyadi kepada detikcom, Jumat (10/1).
Pengeroyokan itu terjadi di salah satu SD di Kecamatan Baruga, Kendari, Kamis (9/1) pagi. Insiden itu terekam kamera hingga videonya viral di media sosial.
(ata/ata)