Dua siswa dari SMP YPK Oyehe Nabire, Papua Tengah, R (14) dan KWMW (14) ditetapkan sebagai tersangka usai membakar sekolahnya. Kedua pelaku dipengaruhi minuman keras saat melancarkan aksinya.
Kedua pelaku membakar sekolahnya pada Kamis (28/11/2024) sekira pukul 01.00 WIT. Kapolres Nabire AKBP Samuel Tatiratu mengatakan kedua pelaku memang sudah merencanakan aksinya.
"Kedua pelaku sudah berencana membakar sekolahnya. Awalnya, anak inisial R dan KWMW mengkonsumsi miras di rumah temannya," kata Samuel kepada wartawan di Mapolresta Nabire, Kamis (16/1/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah mabuk, kedua tersangka meminta minyak tanah ke temannya dengan alasan untuk membakar sampah. Minyak tanah yang didapat kemudian dituang ke dalam botol mineral.
"Setelah mendapat minyak tanah tersebut, kedua tersangka menuju ke sekolahnya menggunakan kendaraan bermotor. Sesampainya di samping sekolah, keduanya melompat pagar dan menuju ke ruang kepala sekolah," jelasnya.
Saat berada di depan ruang kepala sekolah, pelaku R menggendong KWMW untuk mematikan lampu yang menyala. Setelah itu R membuka jendela yang sudah rusak dan menuangkan minyak tanah di kain gorden.
"Anak KWMW mengeluarkan korek dari dalam saku celananya dan membakar kain gorden yang sudah dituangkan minyak tanah. Setelah terbakar, keduanya lari menuju motor untuk melarikan diri," paparnya.
Aksi keduanya menyebabkan sembilan ruang kelas, satu unit aula, satu ruang WC guru, dan empat WC siswa hangus terbakar. Kedua pelaku mengaku sengaja membakar seolahnya karena kesal sering dipukul guru.
"Motifnya adalah kesal karena sering dipukul oleh guru di sekolah. Dari laporan pihak sekolah, kedua anak ini dalam kesehariannya di sekolah sering membuat gaduh," kata Samuel.
"Kemudian juga salah satu anak KWMW itu pada tahun 2024 juga pernah berusaha membakar WC sekolah namun berhasil dipadamkan," tambahnya.
(ata/hmw)