Warga dari 5 Kampung di Kabupaten Tambrauw, Papua Barat Daya, sudah dua bulan mengungsi ke dalam hutan akibat sejumlah aksi teror. Rentetan teror itu antara lain kasus penembakan, penembakan, hingga kasus pembacokan terhadap warga sipil.
Kapolres Tambrauw AKBP Aries Dwi Chayanto mengatakan Forkompinda Tambrauw sudah berunding untuk mencari solusi memulangkan para warga yang mengungsi. Dia berharap warga tersebut tidak selamanya tinggal di dalam hutan.
"Kita sudah menggelar rapat bersama Forkompinda, Kepala Distrik Bamsumaba dan 5 kepala kampung. Kita upayakan agar warga yang mengungsi di Kota Sorong dan sebagian kecil di hutan segera kembali," kata AKBP Aries Dwi Chayanto kepada detikcom, Rabu (8/1).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia mengatakan Forkompinda sudah 2 kali melakukan pertemuan untuk membahas pemulangan para pengungsi. Dia memastikan upaya tersebut dilakukan dalam waktu dekat agar warga dapa beraktivitas seperti biasa.
"Saya menjamin situasi di Kabupaten Tambrauw aman. Masyarakat dapat beraktivitas seperti biasa apalagi sekarang sudah ditempatkan pos kotis," jelasnya.
Dirangkum detikcom, Kamis (9/1/2025), berikut rentetan teror yang menjadi biang kerok warga mengungsi ke hutan:
1. Mobil Patroli Brimob Ditembaki
Teror oleh orang tidak dikenal (OTK) tersebut dimulai dengan aksi penembakan terhadap mobil anggota Brimob. Beruntung tidak ada korban jiwa maupun luka atas insiden itu.
"Satu regu anggota Brimob ditembak oleh orang tak dikenal saat melakukan patroli di Kampung Bamusbama. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut," katanya.
Penembakan itu terjadi pada Sabtu (30/11) sekitar pukul 10.15 WIT. Kejadian penembakan yang dilepaskan pelaku hanya mengenai bak mobil patroli dan tidak melukai personel Brimob.
"Tidak ada korban dari anggota. Ada bekas tembakan di mobil, tapi situasi terkendali. Setelah penembakan, tim gabungan langsung menyisir lokasi untuk mencari pelaku," ungkap Aries.
2. Pembakaran Kantor Distrik Bamusbama
Hanya berselang satu hari dari aksi penembakan, teror OTK kembali terjadi. Pelaku kali ini melakukan aksi pembakaran terhadap Kantor Distrik Bamusbama, Tambrauw, Minggu (1/12/2024) sekitar pukul 18.00 WIT.
"Kasusnya perusakan dan pembakaran Kantor Distrik Bamusbama," kata AKBP Aries Dwi Cahyanto, Minggu (1/12/2024).
Pihaknya akan memburu pelaku yang diduga membakar kantor tersebut. Dia juga mengaku belum mengetahui motif teror tersebut.
"Untuk motif masih kita dalami. Penyidik juga tengah melakukan penyelidikan," tambah Aries.
3. Pembacokan 2 Warga Sipil
Teror OTK tersebut tidak hanya menyasar aparat atau kantor distrik. Pelaku juga melakukan pembacokan terhadap warga sipil berinisial M (44) dan JII (38) di Kampung Bamusbame, Distrik Bamusbame, Tambrauw, pada Kamis (26/12/2024) sekitar pukul 13.00 WIT.
"Keduanya mengalami luka bacok. Polisi tengah melakukan pengejaran kepada para pelaku," kata AKBP Aries Dwi Cahyanto kepada detikcom, Kamis (26/12/2024).
Aries mengatakan kedua korban saat itu melintas di tempat kejadian perkara dengan menggunakan sepeda motor. Hingga akhirnya dia diserang tiba-tiba oleh para pelaku.
"Mereka melaporkan bahwa telah dibacok oleh masyarakat sekitar kurang lebih 10 orang menggunakan parang," kata Aries.
Pembacokan itu membuat korban mengalami luka-luka. Saat kejadian, korban juga mengaku sempat mendengar suara tembakan dari dalam hutan.
"Kedua pengendara motor tersebut mendengar suara tembakan sebanyak 2 kali dari dalam hutan dan masyarakat yang kurang lebih 10 orang tersebut langsung membacok kedua pengendara motor tersebut," jelas Aries.
"Korban 2 mengalami luka bacok di bagian punggung yang mengakibatkan punggung pengendara tersebut robek dan korban 1 mengalami luka bacok di bagian lengan kiri yang mengakibatkan luka robek," pungkasnya.
(hmw/hmw)