2 Oknum Polisi Jadi Tersangka Kasus Pengeroyokan Kader HMI di Mamuju

Sulawesi Barat

2 Oknum Polisi Jadi Tersangka Kasus Pengeroyokan Kader HMI di Mamuju

Hafis Hamdan - detikSulsel
Senin, 06 Jan 2025 19:44 WIB
Dua oknum polisi berinisial Bripda AE dan Bripda AM ditetapkan sebagai tersangka kasus pengeroyokan kader Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) bernama Ramli di Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar).
Foto: Polda Sulbar merilis kasus pengeroyokan oknum polisi terhadap kader HMI di Mamuju. (dok. istimewa)
Mamuju -

Dua oknum polisi berinisial Bripda AE dan Bripda AM ditetapkan sebagai tersangka kasus pengeroyokan kader Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) bernama Ramli di Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar). Kedua oknum anggota Polda Sulbar itu diduga sebagai otak pengeroyokan.

"2 ditetapkan tersangka," ujar Dirkrimum Polda Sulbar Kombes Agus Nugraha kepada wartawan, Senin (6/1/2024).

Agus mengatakan tindakan pengeroyokan itu melibatkan lebih dari satu personel. Dia menyebut motif pengeroyokan karena solidaritas sesama satu angkatan di kepolisian.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Motifnya adanya solidaritas satu angkatan sehingga muncul jiwa korsa yang salah sehingga menyebabkan pengeroyokan," terangnya.

Lebih jauh, Agus mengaku pihaknya telah memeriksa sejumlah anggota polisi yang diduga terlibat pengeroyokan. Termasuk mengantongi bukti CCTV di lokasi kejadian.

ADVERTISEMENT

"Ada juga bukti CCTV yang diamankan," imbuhnya.

Diberitakan sebelumnya, sebanyak 11 oknum anggota Polda Sulbar dikenakan sanksi penempatan khusus (patsus) gegara terlibat pengeroyokan kader HMI di Mamuju. Jumlah tersebut bertambah dari yang sebelumnya 7 orang.

"Total ada 11 anggota yang dilakukan penahanan khusus, yang awalnya 7 orang," ujar Kabid Humas Polda Sulbar Kombes Slamet Wahyudi kepada wartawan, Minggu (5/1).

Diketahui, peristiwa pengeroyokan itu terjadi di asrama putri Ikatan Pelajar Mahasiswa Mamuju Tengah (IPM-Mateng) di Kelurahan Rimuku, Kecamatan Mamuju pada Rabu (1/1) malam. Kejadian berawal saat ada anggota polisi datang ke asrama putri tersebut untuk mengunjungi pacarnya dan ditegur mahasiswa.

"Ini kan awal dari ini ada oknum polisi yang kurang beretika yang datang ke asrama putri IPM Mateng, sudah sekian kali ditegur, termasuk juga bapak yang punya kontrakan itu sudah menegur, akan tetapi tidak pernah mendengar," ujar Ketua HMI Cabang Manakarra Anshar kepada wartawan, Kamis (2/1).




(hsr/sar)

Hide Ads