Wanti-wanti PB HMI Agar Kapolda Sulbar Pecat Polisi Pengeroyok Kadernya

Wanti-wanti PB HMI Agar Kapolda Sulbar Pecat Polisi Pengeroyok Kadernya

Hafis Hamdan - detikSulsel
Minggu, 05 Jan 2025 07:30 WIB
HMI demo di Polresta Mamuju usai satu kader diduga dikeroyok puluhan oknum polisi.
Foto: HMI demo di Polresta Mamuju usai satu kader diduga dikeroyok puluhan oknum polisi. (Dok. Istimewa)
Mamuju -

Pengurus Besar (PB) Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) mewanti-wanti Kapolda Sulbar Irjen Ardang Ginanjar agar mengambil langkah tegas terhadap sejumlah oknum polisi yang mengeroyok kader HMI di Kabupaten Mamuju. PB HMI bahkan mendesak Kapolda mencopot semua oknum anggota Polri yang terlibat.

Hal itu disampaikan Ketua PB HMI Bidang Hukum Rifyan Ridwan Saleh usai mendapat informasi duduk perkara pengeroyokan. Dia pun meminta kasus ini ditangani secara serius oleh pimpinan Polda Sulbar.

"Oknum-oknum Polri ini tidak bisa dibiarkan berperilaku merusak begini, ini sangat zolim. Pelaku tindak pidana, tidak layak untuk dipertahankan, harus dipecat," kata Rifyan dalam keterangannya, Sabtu (4/1/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rifyan menilai tindakan oknum polisi yang mengeroyok mahasiswa telah membuat resah masyarakat. Selain itu, aksi kekerasan tersebut semakin merusak citra institusi Polri di tengah masyarakat.

"Selain membuat keresahan masyarakat di Sulbar, perilaku ini juga semakin merusak citra Polri di tengah-tengah masyarakat," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Dia memastikan pihaknya akan mengawal kasus ini. HMI se-Indonesia akan melakukan aksi demonstrasi jika para pelaku tidak ditindak tegas.

"Saya pastikan PB HMI akan kawal perkara ini hingga para oknum ditindak tegas secara pidana dan dipecat. Jika tidak maka HMI se-Indonesia akan turun lagi ke jalanan secara serentak," imbuhnya.

Duduk Perkara Pengeroyokan

Pengeroyokan tersebut terjadi di asrama putri Ikatan Pelajar Mahasiswa Mamuju Tengah (IPM-Mateng) di Kelurahan Rimuku, Kecamatan Mamuju pada Rabu (1/1) malam. Saat itu, sejumlah mahasiswa datang ke asrama dan menegur anggota polisi yang mengunjungi pacarnya di asrama tersebut.

"Ini kan awal dari ini ada oknum polisi yang kurang beretika yang datang ke asrama putri IPM Mateng, sudah sekian kali ditegur, termasuk juga bapak yang punya kontrakan itu sudah menegur, akan tetapi tidak pernah mendengar," ujar Ketua HMI Cabang Manakarra Anshar kepada wartawan, Kamis (2/1).

Kabid Humas Polda Sulbar Kombes Slamet Wahyudi turut membenarkan awal mula aksi pengeroyokan itu. Ia menyebut anggota polisi itu mengunjungi pacarnya di asrama putri pada malam hari sehingga ditegur mahasiswa.

"Sama-sama muda, sama-sama lajang, apel, kalau apel sudah kemalaman menyangkut etiknya sudah salah, kesopanannya kita sebagai adat orang timur juga kurang. Sehingga ada suatu pemuda yang mengingatkan, dan terjadilah suatu keributan," kata Slamet.

Anggota polisi tersebut akhirnya menghubungi rekan-rekannya untuk datang ke lokasi. Saat tiba, sejumlah oknum polisi kemudian melakukan pengeroyokan.

"Dari pihak oknum anggota Polri ini setelah ada keributan menelepon teman-temannya sehingga terjadilah keributan," jelasnya.

7 Oknum Anggota Polda Sulbar Dipatsus

Slamet menambahkan pihaknya terus mengusut kasus ini. Sebanyak 7 anggota polisi yang diduga melakukan pengeroyokan telah disanksi penempatan khusus (patsus) dan diperiksa Propam Polda Sulbar.

"Ada 7 orang yang sekarang sedang dipatsus," kata Slamet.

Slamet menegaskan pihaknya akan menindak tegas anggota Polri yang terlibat. Kasus ini juga telah mendapat atensi khusus dari Kapolda Sulbar Irjen R Adang Ginanjar.

"Kita dari institusi Polri, khususnya Polda Sulawesi Barat, perintah pak kapolda siapapun yang terlibat itu langsung ditindak tegas," imbuhnya.




(hmw/hmw)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads