.webp)
Pria bernama Taufik Kaida (29) di Kabupaten Boalemo, Gorontalo, mengaku dianiaya oleh dua oknum polisi di rumahnya usai cekcok dengan temannya. Namun polisi menyebut Taufik saat diamankan dalam keadaan mabuk hingga melawan petugas.
"Jadi yang bersangkutan Taufik mabuk berat. Yang bersangkutan malah berusaha melawan petugas," ujar Kasi Propam Polres Boalemo Iptu Frangki Palar kepada detikcom, Sabtu (4/1/2024).
Frangki mengatakan awalnya petugas piket dari Polsek Tilamuta mendapat laporan dari masyarakat terkait kelakuan Taufik. Dua orang polisi kemudian mendatangi rumah Taufik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"(Polisi) mencoba mengamankan yang bersangkutan (Taufik) karena dia (Taufik) sudah berbuat onar. Siapa saja masyarakat ditemukan di jalan dia (Taufik) cegat, disuruh berhenti begitu yang bersangkutan juga di lokasi berteriak-teriak," terang Frangki.
"Dan anggota kami tetap berusaha mengamankan yang bersangkutan (Taufik). Ini yang bersangkutan (Taufik) merespons anggota personel dengan makian," sambungnya.
Menurut Frangki, anggota polisi saat mengamankan Taufik tidak melakukan pemukulan melainkan hanya terlibat tarik-menarik antara keduanya. Namun anggota kepolisian tersebut dianiaya oleh Taufik.
"Jadi, di sana itu hanya tarik-menarik kalau menurut personel mereka tidak melakukan pemukulan justru mereka kena pukul oleh yang bersangkutan," terangnya.
Diberitakan sebelumnya, Taufik mengaku dianiaya oleh dua oknum polisi di rumahnya di Desa Hungayonaa, Kecamatan Tilamuta pada Rabu (1/1) malam. Dia lalu melaporkan dua oknum polisi tersebut ke Propam Polres Boalemo.
"Saya ditolak (didorong), baru tangan saya mereka seret, tindis, tempeleng. Saya dibanting di lantai. Dianiaya dua polisi dari Polsek (Tilamuta) sini," ujar Taufik kepada detikcom, Jumat (3/1).
(hsr/hmw)
