Polda Sulbar Bantu Biaya Pengobatan Kader HMI yang Dikeroyok Oknum Polisi

Polda Sulbar Bantu Biaya Pengobatan Kader HMI yang Dikeroyok Oknum Polisi

Hafis Hamdan - detikSulsel
Sabtu, 04 Jan 2025 14:10 WIB
Tim Polda Sulbar besuk kader HMI yang dikeroyok polisi di Mamuju. Dokumen Istimewa
Foto: Tim Polda Sulbar besuk kader HMI yang dikeroyok polisi di Mamuju. Dokumen Istimewa
Mamuju -

Tim Polda Sulawesi Barat (Sulbar) membesuk kader Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) bernama Ramli, korban pengeroyokan polisi di Kabupaten Mamuju. Polda Sulbar memastikan akan menanggung semua biaya pengobatan Ramli.

"Kehadiran tim dari Polda Sulbar menunjukkan keseriusan dan komprehensivitas penanganan kasus ini. Hal ini juga menandakan bahwa Polda Sulbar tidak hanya berfokus pada aspek hukum, tetapi juga pada aspek kemanusiaan dan pemulihan hubungan dengan masyarakat," kata Kabid Humas Polda Sulbar Kombes Slamet Wahyudi dalam keterangannya, Sabtu (4/1/2025).

Rombongan Polda Sulbar membesuk Ramli yang dirawat di RSUD Mamuju pada Kamis (2/1). Dalam kunjungan itu, Kepala Rumah Sakit (Karumkit) Bhayangkara Mamuju Iptu dr. Andi Iqbal melakukan pemeriksaan medis untuk mengetahui kondisi terkini korban.

"Lebih dari sekadar pemeriksaan, Polda Sulbar juga memberikan bantuan langsung kepada korban dan yang lebih penting, menyatakan komitmen untuk membantu biaya pengobatan hingga tuntas," terang Slamet.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Janji ini sebagai bukti nyata keseriusan Polda Sulbar dalam bertanggung jawab atas tindakan oknum anggotanya. Langkah ini diharapkan dapat meringankan beban korban dan keluarganya, sekaligus menjadi jembatan rekonsiliasi antara kepolisian dan masyarakat," sambungnya.

Slamet menambahkan insiden pengeroyokan ini juga menjadi pelajaran bagi anggota Polri. Dia berharap personel polisi di Sulbar senantiasa mengedepankan profesionalisme dan etika serta menghindari tindakan yang dapat merugikan masyarakat.

ADVERTISEMENT

"Insiden ini juga menjadi pelajaran berharga bagi seluruh anggota kepolisian untuk senantiasa mengedepankan profesionalisme dan etika dalam menjalankan tugas, menghindari tindakan yang dapat merugikan masyarakat. Semoga langkah ini dapat mengembalikan kepercayaan masyarakat terhadap institusi kepolisian," imbuhnya.

Adapun perwira Polda Sulbar yang membesuk Ramli di antaranya Kasubdit 3 Sosbud Dit Intelkam Polda Sulbar AKBP Muhammad Rizal, Kasubbid Kespol Biddokes Polda Sulbar AKBP dr. Mauluddin, Karumkit Bhayangkara Mamuju Iptu dr. Andi Iqbal, dan anggota Humas Polda Sulbar Ipda Fahrizal Ismail.

Diberitakan sebelumnya, peristiwa pengeroyokan itu terjadi di asrama putri Ikatan Pelajar Mahasiswa Mamuju Tengah (IPM-Mateng) di Kelurahan Rimuku, Kecamatan Mamuju pada Rabu (1/1) malam. Kejadian berawal saat ada anggota polisi datang ke asrama putri IPM-Mateng untuk mengunjungi pacarnya dan ditegur mahasiswa.

"Ini kan awal dari ini ada oknum polisi yang kurang beretika yang datang ke asrama putri IPM Mateng, sudah sekian kali ditegur, termasuk juga bapak yang punya kontrakan itu sudah menegur, akan tetapi tidak pernah mendengar," ujar Ketua HMI Cabang Manakarra Anshar kepada wartawan, Kamis (2/1).

Kabid Humas Polda Sulbar Kombes Slamet Wahyudi turut membenarkan awal mula aksi pengeroyokan itu. Ia menyebut anggota polisi itu mendatangi asrama putri pada malam hari sehingga mendapat teguran.

"Sama-sama muda, sama-sama lajang, apel, kalau apel sudah kemalaman menyangkut etiknya sudah salah, kesopanannya kita sebagai adat orang timur juga kurang. Sehingga ada suatu pemuda yang mengingatkan, dan terjadilah suatu keributan," kata Slamet.

Anggota polisi tersebut akhirnya menghubungi rekan-rekannya untuk datang ke lokasi. Saat tiba, sejumlah oknum polisi kemudian melakukan pengeroyokan.

"Dari pihak oknum anggota Polri ini setelah ada keributan menelepon teman-temannya sehingga terjadilah keributan," jelasnya.

Slamet mengatakan pihaknya tengah mengusut kasus ini. Sebanyak 7 anggota polisi yang diduga melakukan pengeroyokan telah disanksi penempatan khusus (patsus) dan diperiksa Propam Polda Sulbar.

"Ada 7 orang yang sekarang sedang dipatsus," ujarnya.




(hmw/asm)

Hide Ads