Duduk Perkara Polisi Keroyok Kader HMI Mamuju saat Temui Pacar di Asrama Putri

Sulawesi Barat

Duduk Perkara Polisi Keroyok Kader HMI Mamuju saat Temui Pacar di Asrama Putri

Hafis Hamdan - detikSulsel
Jumat, 03 Jan 2025 07:03 WIB
Tangkapan layar dugaan pengeroyokan oleh oknum polisi di Mamuju.
Foto: Tangkapan layar dugaan pengeroyokan oleh oknum polisi di Mamuju. (Dok. Istimewa)
Mamuju -

Puluhan oknum anggota Polda Sulawesi Barat (Sulbar) mengeroyok sejumlah kader Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) di Kabupaten Mamuju. Pengeroyokan itu diduga dipicu kekesalan salah satu anggota polisi yang ditegur saat menemui pacarnya di asrama putri pada malam hari.

Pengeroyokan itu terjadi di asrama putri Ikatan Pelajar Mahasiswa Mamuju Tengah (IPM-Mateng) di Kelurahan Rimuku, Kecamatan Mamuju, Kabupaten Mamuju pada Rabu (1/1) malam. Saat itu, sejumlah mahasiswa datang ke asrama dan menegur anggota polisi tersebut.

"Ini kan awal dari ini ada oknum polisi yang kurang beretika yang datang ke asrama putri IPM Mateng, sudah sekian kali ditegur, termasuk juga bapak yang punya kontrakan itu sudah menegur, akan tetapi tidak pernah mendengar," ujar Ketua HMI Cabang Manakarra Anshar kepada wartawan, Kamis (2/1/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Anshar mengatakan anggota polisi yang ditegur kemudian terlibat cekcok dengan sejumlah mahasiswa yang merupakan kader HMI. Tak berselang lama, datang sekitar 50 orang anggota polisi dan langsung melakukan pengeroyokan.

"Setelah itu ada sedikit cekcok, setelah itu datanglah satu kompi angkatan 51 kalau tidak salah, dari angkatan kepolisian yang melakukan pengeroyokan terhadap beberapa mahasiswa, yang kurang lebih 50 orang oknum polisi," bebernya.

ADVERTISEMENT

Dia mengungkapkan satu kader HMI bernama Ramli mengalami luka serius akibat pengeroyokan tersebut. Korban telah membuat laporan ke polisi dan menjalani visum.

"Ada kader HMI yang selesai visum dan membuat laporan," imbuhnya.

Kabid Humas Polda Sulbar Kombes Slamet Wahyudi turut membenarkan awal mula aksi pengeroyokan itu. Ia menyebut anggota polisi itu mengunjungi pacarnya di asrama putri pada malam hari sehingga ditegur mahasiswa.

"Sama-sama muda, sama-sama lajang, apel, kalau apel sudah kemalaman menyangkut etiknya sudah salah, kesopanannya kita sebagai adat orang timur juga kurang. Sehingga ada suatu pemuda yang mengingatkan, dan terjadilah suatu keributan," kata Slamet.

Anggota polisi tersebut akhirnya menghubungi rekan-rekannya untuk datang ke lokasi. Saat tiba, sejumlah oknum polisi kemudian melakukan pengeroyokan.

"Dari pihak oknum anggota Polri ini setelah ada keributan menelepon teman-temannya sehingga terjadilah keributan (pengeroyokan)," jelasnya.

7 Oknum Anggota Polda Sulbar Dipatsus

Slamet menambahkan pihaknya tengah mengusut kasus ini. Sebanyak 7 anggota polisi yang diduga melakukan pengeroyokan telah disanksi penempatan khusus (patsus) dan diperiksa Propam Polda Sulbar.

"Ada 7 orang yang sekarang sedang dipatsus," kata Slamet.

Slamet menegaskan pihaknya akan menindak tegas anggota Polri yang terlibat. Kasus ini juga telah mendapat atensi khusus dari Kapolda Sulbar Irjen R Adang Ginanjar.

"Kita dari institusi Polri, khususnya Polda Sulawesi Barat, perintah pak kapolda siapapun yang terlibat itu langsung ditindak tegas," imbuhnya.




(hsr/hsr)

Hide Ads