Ulah Andi Ibrahim Pakai Mobil Dinas UIN Makassar Buat Operasional Uang Palsu

Ulah Andi Ibrahim Pakai Mobil Dinas UIN Makassar Buat Operasional Uang Palsu

Tim detikSulsel - detikSulsel
Kamis, 26 Des 2024 07:30 WIB
Toyota Kijang Innova yang merupakan mobil dinas Kepala Perpustakaan UIN Alauddin nonaktif Andi Ibrahim di halaman Mapolres Gowa.
Foto: Toyota Kijang Innova yang merupakan mobil dinas Kepala Perpustakaan UIN Alauddin nonaktif Andi Ibrahim di halaman Mapolres Gowa. (Nur Hidayat Said/detikSulsel)
Gowa -

Kepala Perpustakaan UIN Alauddin Makassar Andi Ibrahim (AI) nekat menggunakan gedung tempatnya bekerja untuk memproduksi uang palsu. Terungkap, Andi Ibrahim juga menggunakan mobil dinas milik kampus untuk kepentingan operasional pabrik uang palsu tersebut.

Polisi menetapkan 17 tersangka kasus sindikat uang palsu di UIN Alauddin Makassar. Sementara Andi Ibrahim sendiri disebut menjadi otak sindikat uang palsu ini.

"17 orang ini perannya berbeda-beda, ya tapi peran sentralnya ada di saudara AI," ungkap Kapolda Sulsel Irjen Yudhiawan Wibisono saat konferensi pers di Polres Gowa, Kamis (19/12).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara itu, Kapolres Gowa AKBP Rheonald T. Simanjuntak mengatakan uang palsu awalnya diproduksi oleh tersangka berinisial AS di Kota Makassar. Menurut dia, proses pencetakan uang palsu ini masih menggunakan mesin cetak berukuran kecil.

"Atas nama AS, itu di Jalan Sunu, Makassar, karena sudah mulai membutuhkan jumlah yang lebih besar maka mereka memesan alat yang lebih besar senilai Rp 600 juta mereka beli di Surabaya namun alat itu dipesan dari China," ujar AKBP Rheonald saat konferensi pers di Polres Gowa, Kamis (19/12).

ADVERTISEMENT

Saat tiba di Makassar, mesin cetak itu kemudian dibawa ke dalam kampus UIN Alauddin Makassar. Rheonald mengungkap peran kunci Kepala Perpustakaan Andi Ibrahim dalam proses penyelundupan mesin cetak itu ke dalam kampus.

"Alat itu dimasukkan salah satu tersangka, inisial AI, itu ke dalam salah satu kampus di Gowa, yaitu menggunakan salah satu gedung, yaitu perpustakaan dan itu di malam hari," ujar AKBP Rheonald.

Menurut Rheonald, mesin cetak tersebut memang memiliki ukuran yang besar. Selain itu, mesin cetak itu juga sangat berat.

"Dan itu coba kami rekonstruksikan kemarin, dengan 25 personel Polri mengangkat alat itu tidak mampu, jadi menggunakan forklift alat itu masuknya. Masuk dengan forklift, setelah itu didorong yang ada rodanya, yang tadi rodanya 6 sekarang sisa 4, saking beratnya mesin tersebut. Itulah September 2024, TKP 2 mulai dilaksanakan tindak pidana tersebut," katanya.

Andi Ibrahim Pakai Mobil Dinas untuk Operasional Pabrik Uang Palsu

Polisi diketahui total menyita 2 mobil terkait sindikat Andi Ibrahim. Saat itulah diketahui bahwa salah satu kendaraan roda empat yang disita itu merupakan mobil dinas milik Andi Ibrahim.

"Iya, betul, salah satu mobil dinas (yang dipakai Kepala Perpustakaan UIN Alauddin nonaktif Andi Ibrahim)," ujar AKBP Rheonald, Selasa (24/12).

Mobil dinas yang dipakai Andi Ibrahim tersebut diserahkan langsung oleh Rektor UIN Alauddin Makassar Hamdan Juhannis kepada pihak kepolisian. Rheonald membeberkan mengenai fungsi mobil dalam operasi sindikat tersebut.

"Sudah pasti. Sudah pasti digunakan (untuk operasional produksi uang palsu), ya, nanti kita lihat apakah untuk operasional uang palsu ataukah untuk membawa mesin atau untuk yang lain," tuturnya.




(hmw/hsr)

Hide Ads