Kasus Danramil 1306-02/ Biromaru, Lettu Agus Yudo alias AY yang menampar Manajer SBPU Tavanjuka, Asriadi di Kota Palu, Sulawesi Tengah (Sulteng), berakhir damai. Lettu Agus telah mengakui kesalahannya dan meminta maaf kepada Asriadi.
"Lettu Inf Agus Yudo secara resmi meminta maaf kepada Manajer SPBU Tavanjuka, Palu," ujar Kapenrem 132/Tadulako Mayor Iko Power dalam keterangannya, Minggu (8/12/2024).
Permintaan maaf tersebut disampaikan Lettu Agus saat proses mediasi di ruang serambi Makorem 132/Tadulako, Sabtu (7/12) sore. Setelah berjabat tangan, kedua belah pihak sepakat menandatangani surat pernyataan damai.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Keduanya sepakat menandatangani surat pernyataan damai yang menjadi simbol penyelesaian kasus tersebut secara kekeluargaan tanpa perlu diperpanjang lebih jauh," terangnya.
Danrem 132/Tadulako Brigjen TNI Deni Gunawan yang turut hadir dalam proses mediasi memberi atensi khusus terkait kasus ini. Ia menegaskan Lettu AY akan diproses terkait pelanggaran disiplin.
"Siapapun anggota, apapun pangkatnya, akan diproses sesuai aturan atau hukum yang berlaku. Penegakan disiplin di satuan TNI adalah harga mati," tegas Deni.
Deni menambahkan penegakan disiplin menjadi prioritas dalam institusi TNI. Hal itu dilakukan untuk memastikan seluruh anggota bertindak sesuai dengan standar moral dan etika yang diharapkan.
Diberitakan sebelumnya, penganiayaan itu terjadi di SPBU Tavanjuka, Kelurahan Tavanjuka, Kecamatan Tatanga, Jumat (6/12) pagi. Lettu Agus awalnya meminta diisikan pertalite 5 liter untuk kendaraan pribadi namun tak memiliki barcode.
Manager SPBU Tavanjuka Asriadi mengaku saat itu dirinya telah menjelaskan sejak 1 Desember 2024, aturan pengisian BBM harus menggunakan barcode. Ia juga menawarkan diri membuatkan barcode untuk Lettu AY.
"Saya sudah menawarkan diri untuk bantu mendaftarkan, kalau jaringan lancar paling lama 5 menit pendaftaran dan sudah bisa digunakan," kata Asriadi kepada wartawan, Jumat (6/12) malam.
Hanya saja, Lettu AY disebut tidak menerima solusi yang ditawarkan dan melakukan penamparan. Asriadi mengaku ditampar Lettu AY di bagian wajah dan mengenai telinga.
"Dia menampar saya pertama kali tapi saya menghindar dan menampar lagi di bagian telinga (baru kena). Yang bersangkutan tidak minta maaf (setelah menampar) dan menantang saya melaporkan penamparan itu," ujarnya.
(hsr/asm)