2 Pria di Sorsel Saling Bacok Pakai Parang, Sama-sama Dilarikan ke RS

2 Pria di Sorsel Saling Bacok Pakai Parang, Sama-sama Dilarikan ke RS

Paulus Pulo - detikSulsel
Jumat, 08 Nov 2024 13:41 WIB
Poster
Ilustrasi. Foto: Edi Wahyono
Sorong Selatan -

Dua pria berinisial YS (23) dan AD (20) di Sorong Selatan (Sorsel), Papua Barat Daya, saling bacok menggunakan parang hingga mengalami luka serius. Keduanya kini dilarikan ke Rumah Sakit Scholoo Keyen untuk menjalani perawatan intensif.

Peristiwa itu terjadi di Kampung Serer, Teminabuan pada Kamis (7/11) sekitar pukul 19.00 WIT. Kasat Reskrim Polres Sorsel, Iptu Muharyadi mengatakan kejadian bermula dari YS memukul AD yang dalam keadaan mabuk lantaran memukul paman YS berinisial YK.

"Setelah itu datang lagi 2 orang (belum diketahui identitas) yang ikut melakukan pemukulan terhadap AD," kata Iptu Muharyadi dalam keterangannya, Jumat (8/11/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selanjutnya, YS kemudian pulang ke rumahnya hingga akhirnya AD datang dan merusak jendela rumah YS. Setelah itu, YS membuka pintu rumahnya dan langsung diserang oleh AD menggunakan parang yang telah dibawanya.

"AD yang pada saat itu sudah berada di depan pintu rumah dengan memegang parang lalu mengayunkan parang ke arah YS sebanyak dua kali. Ayunan parang yang pertama mengena pada jari manis tangan kiri dan ayunan parang yang kedua mengena pada bagian lengan kanan atas," ungkap Muharyadi.

ADVERTISEMENT

YS pun berusaha menghindar dari serangan AD dengan mundur ke arah dalam rumahnya. Selanjutnya YS mengambil parang yang berada di dapur rumahnya dan kemudian balik mengejar AD.

"YS mengejar AD dan kemudian melakukan pemotongan (pembacokan) terhadap AD sebanyak tiga kali yang mengena pada bagian wajah, tangan, dan bagian dada. Setelah itu AD lari menghindar dan YS kembali ke rumahnya," bebernya.

Setelah itu, YS kemudian mendatangi Polres Sorsel untuk melaporkan kejadian yang dialaminya. Selanjutnya keduanya dibawa ke rumah sakit untuk menjalani perawatan akibat luka yang diderita.

"Kondisi korban di RS Keyen dan sementara masing-masing korban sedang menjalani perawatan medis," imbuhnya.

Lebih lanjut, Muharyadi mengatakan pihaknya telah mengarahkan kedua pihak untuk membuat laporan polisi atas kasus penganiayaan yang terjadi. Namun, kata dia, keluarga korban ingin masalahnya diselesaikan secara kekeluargaan.

"Pihak keluarga masing-masing korban menyampaikan kepada petugas bahwa belum menghendaki untuk membuat laporan polisi dan masih mengupayakan perdamaian secara kekeluargaan atau adat," pungkasnya.




(asm/sar)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads