Dalih Bupati Konsel Nonaktifkan Camat Baito Bukan karena Kasus Guru Supriyani

Sulawesi Tenggara

Dalih Bupati Konsel Nonaktifkan Camat Baito Bukan karena Kasus Guru Supriyani

Nadhir Attamimi - detikSulsel
Jumat, 01 Nov 2024 08:05 WIB
Bupati Konawe Selatan, Surunuddin Dangga (tengah) saat konferensi pers terkait polemik pencopotan Camat Baito di Kendari.
Foto: Bupati Konawe Selatan, Surunuddin Dangga (tengah). (Nadhir Attamimi/detikcom).
Konawe Selatan -

Bupati Konawe Selatan (Konsel), Sulawesi Tenggara (Sultra), Surunuddin Dangga mengaku menonaktifkan Camat Baito Sudarsono Mangidi. Namun Surunuddin berdalih kebijakannya itu bukan karena kasus guru honorer Supriyani yang dituduh menganiaya siswanya anak polisi.

Sudarsono Mangidi dinonaktifkan dari jabatannya terhitung sejak Selasa (29/10). Kepala Satpol PP Konawe Selatan Ivan Ardiansyah kemudian ditunjuk sebagai pengganti Sudarsono.

"Ini bentuk pembinaan, jangan dibelokkan kalau Sudarsono ini (dinonaktifkan) karena kasus Supriyani," kata Surunuddin saat konferensi pers di Kendari, Kamis (31/10/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia menegaskan bahwa Sudarsono hanya dilakukan pembinaan sehingga ditarik ke Sekretariat Daerah. Ivan Ardiansyah pun tidak dilantik sebagai Camat Baito.

"Saya tarik sementara untuk pembinaan, makanya saya tidak lantik (Kasatpol PP pengganti Sudarsono). Kalau sudah aman lagi kita kembalikan," ungkapnya.

ADVERTISEMENT

Surunuddin mengungkapkan Sudarsono ditarik untuk pembinaan karena pola koordinasinya kurang. Dia menyebut, Sudarsono tidak pernah melaporkan kasus guru Supriyani kepada dirinya selaku pimpinan.

"Jadi sekali lagi, jangan niat baik saya diplesetkan. Ini jadi pelajaran buat dia, jadi camat itu kepanjangan tangan bupati," katanya.

"Jadi kita beri kesimpulan camat ini tidak mampu, jadi kita tarik. Nanti kalau sudah kondusif kita kembalikan lagi, tidak ada masalah," tambahnya.

Selain itu, Sudarsono dianggap menimbulkan kegaduhan atas isu penembakan mobil dinasnya oleh orang tidak dikenal (OTK). Pasalnya, isu tersebut dikaitkan dengan kasus guru Supriyani.

"Karena pernyataan (penembakan) itu mengganggu kamtibmas, saya tidak mau daerah saya Konawe Selatan dianggap rawan," katanya.

Surunuddin pun meminta agar masyarakat tidak berspekulasi lebih jauh terkait pencopotan Sudarsono.

"Kita semua memahami, jangan terlalu digoreng-goreng," harapnya.

Mobil Camat Baito Diserang OTK

Mobil Camat Baito Sudarsono Mangidi yang kerap digunakan oleh Supriyani diserang OTK hingga kaca retak di Depan SD Negeri 3 Baito, Kelurahan Baito, Kecamatan Baito pada Senin (28/10). Pihak Supriyani curiga kaca mobil tersebut retak akibat ditembak.

"Tadi ini ada insiden mobil dinas camat yang pas dipakai tadi itu ditembak, nah ini lagi kita identifikasi," kata Kuasa Hukum Supriyani, Andre Darmawan kepada detikcom, Senin (28/10).

"Iya (mobil ini kerap dipakai guru Supriyani) untuk berangkat sidang," sambung Andre.

Andre mengatakan mobil itu sedang dikemudikan oleh seorang kepala desa saat dugaan insiden penyerangan terjadi. OTK yang diduga sebagai pelaku disebut sempat terlihat di semak-semak.

"Waktu ditembak bukan Pak Camat yang bawa, ada kepala desa yang bawa. Pada saat itu dia lagi bawa mobil, dia dengar bunyi 'pang' setelah dia buka (pintu) ada orang yang lari dari semak-semak hutan, baju kaos putih, ndak jauh dari sini (kantor camat, lokasi depan SDN 3 Baito), hanya tidak sempat dapat," kata Andre.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya..

Polisi Usut Mobil Camat Baito Diserang OTK

Polisi tengah menyelidiki kasus penyerangan mobil operasional Supriyani tersebut. Polisi akan melibatkan laboratorium forensik (labfor) untuk mengusut kejadian tersebut.

"Kami akan menggandeng Labfor Makassar. Saya juga sudah lihat langsung kondisi kaca mobil. Nanti kita libatkan Labfor," ungkap Kabid Humas Polda Sultra Kombes Iis Kristian kepada detikcom, Selasa (29/10).

Kombes Iis menjelaskan, polisi sudah meminta keterangan Kades Ahuangguluri, Herwan Malengga yang mengemudikan mobil itu. Dari hasil klarifikasi, mobil itu merupakan kendaraan dinas Camat Baito, Sudarsono yang dipakai Supriyani berangkat sidang.

"Tadi malam kami dengar langsung dan melihat kondisi kaca. Yang bersangkutan menyampaikan bukan tembakan, tapi mendengar bunyi seperti kerikil yang mengenai seng," ujarnya.

Kombes Iis pun mengimbau kepada masyarakat untuk tidak berasumsi lebih jauh terkait informasi yang belum terklarifikasi dengan baik. Dia meminta warga bersabar menunggu hasil penyelidikan.

"Kami mengimbau agar masyarakat jangan mudah terpancing dengan isu yang belum terklarifikasi dengan baik," ungkap Kombes Iis.

Halaman 2 dari 2
(hsr/hsr)

Hide Ads