Dua kelompok pemuda di Kota Ternate, Maluku Utara (Malut) terlibat aksi saling serang menggunakan batu dan balok kayu setelah menghadiri pesta pernikahan anggota polisi. Bentrokan itu dipicu ketersinggungan dari kedua kelompok yang dalam pengaruh minuman keras (miras).
"Perkelahian tersebut dipicu adanya ketersinggungan dari pemuda Kelurahan Fitu terhadap pemuda Kelurahan Gambesi yang sama-sama sudah dipengaruhi minuman keras," ujar Kapolsek Ternate Selatan AKP Widya Bhakti Dira kepada detikcom, Selasa (22/10/2024).
Peristiwa itu terjadi di pangkalan ojek di Kelurahan Gambesi, Kecamatan Ternate Selatan pada Minggu (10/10). Bentrokan dua kelompok pemuda itu berawal dari acara pesta pernikahan seorang personel Polres Halmahera Barat di RT 05/RW 03 Kelurahan Gambesi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kejadian berawal dari acara perkawinan saudara Brigpol Rifandi, anggota Polres Halmahera Barat yang diadakan di rumah mempelai wanita, tepatnya di RT 05/RW 03 Kelurahan Gambesi, Kecamatan Ternate Selatan," terangnya.
Widya mengatakan pesta pernikahan itu berlangsung hingga pukul 04.00 WIT. Dia menuturkan personel Polsek Ternate Selatan dan Bhabinkamtibmas sempat mengimbau agar acara segera ditutup pada pukul 02.00 WIT.
"Acara kawinan itu sudah diimbau oleh personel Polsek Ternate Selatan (untuk berhenti), tapi tidak digubris oleh tuan rumah yang melaksanakan acara. Nanti sampai pukul 04.00 WIT baru acara ditutup. Ketika acara selesai dilaksanakan, para pemuda mulai berbondong-bondong kembali ke rumah," katanya.
Lebih lanjut, Widya menuturkan saat acar selesai pemuda Gambesi bernama Risnu Ibrahim mengaku mendengar teriakan provokasi dari pemuda Fitu yang mengajak berkelahi. Tantangan tersebut kemudian ditanggapi oleh pemuda dari Gambesi.
"Ajakan itu kemudian ditanggapi (pemuda Gambesi) dan terjadi aksi saling serang antara kedua pemuda dengan menggunakan batu dan balok," bebernya.
Personel Polsek Ternate Selatan dan tokoh masyarakat dari Kelurahan Fitu lalu datang ke lokasi untuk melerai dua kelompok yang saling bertikai tersebut. Peristiwa itu baru mereda sekitar pukul 04.05 WIT.
"Setelah itu, sekitar pukul 04.45 WIT dini hari, personel Polsek Ternate Selatan yang dipimpin langsung oleh saya sendiri bersama tokoh masyarakat dari Fitu datang ke tempat kejadian. Kehadiran kami untuk melerai perkelahian antar kampung tersebut," katanya.
"Korban jiwa untuk sementara tidak ada. Tapi kami sudah imbau kepada masyarakat apabila ada korban, agar diarahkan untuk membuat laporan di Polsek Ternate Selatan," lanjut Widya.
(hsr/hmw)