Duduk Perkara Pensiunan TNI di Bantaeng Ditikam Pemabuk hingga Tewas

Duduk Perkara Pensiunan TNI di Bantaeng Ditikam Pemabuk hingga Tewas

Andi Sitti Nurfaisah - detikSulsel
Kamis, 17 Okt 2024 13:10 WIB
Tiwa, pelaku penikaman maut pensiunan TNI di Bantaeng (jongkok) saat berada di Posko Resmob Polda Sulsel. Dokumen Istimewa
Foto: Tiwa, pelaku penikaman maut pensiunan TNI di Bantaeng (jongkok) saat berada di Posko Resmob Polda Sulsel. Dokumen Istimewa
Bantaeng -

Dua pelaku penikaman maut terhadap pensiunan TNI bernama Subhan (63) di Bantaeng, Sulawesi Selatan (Sulsel), Tiwa dan Asrul ditangkap polisi. Terungkap, pelaku Tiwa sempat ditampar oleh korban.

Kasat Rekskrim Polres Bantaeng AKP Marzuki mengatakan awal mula kejadian ketika kedua pelaku minum ballo bersama di salah satu rumah warga pada Senin (1/10) sekitar pukul 21.00 Wita. Kemudian pada Selasa (2/10) sekitar pukul 02.22 Wita, mereka mampir makan di salah satu warung makan.

Saat arah pulang sekitar pukul 02.25 Wita, pelaku Tiwa mendapat telepon dari temannya sehingga dia menepi untuk menerima telepon tersebut. Kemudian muncullah korban yang juga dalam perjalanan pulang dan melihat kedua pelaku tersebut berada di jalan masuk ke arah rumahnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Korban kemudian menghampirinya, kemudian selanjutnya korban bertanya pada TW (Tiwa) dan AC (Asrul) dengan nada menggertak 'Woi ada (apa) ini?', lalu AC yang posisi jongkok di belakang sepeda motor menjawab, 'Kami singgah terima telepon, Pak'," kata AKP Marzuki dalam keterangannya, Kamis (17/10/2024).

Lalu pelaku Tiwa yang duduk di atas motor pun ikut menjawab pertanyaan korban dengan posisi masih menelepon. Namun, tiba-tiba korban menampar pipi kiri pelaku.

ADVERTISEMENT

"(Pelaku Tiwa) ikut menimpali pertanyaan korban dengan berkata, 'Apa ini, kalau ada masalah jangan dulu karena sementara menelepon ka', namun saat itu korban langsung melayangkan tamparan tangan kanannya ke arah wajah samping kiri (pelaku Tiwa)," jelasnya.

Setelah menampar pelaku, korban melangkah mundur dan memasang kuda-kuda serta tangannya dalam posisi seperti petinju. Pelaku Tiwa pun langsung turun dari motornya dan mengambil badik yang ada di pinggang kirinya hingga langsung menikam korban.

"(Pelaku Tiwa) pun langsung menikamkan badiknya ke arah perut sebelah kiri korban sebanyak satu kali," ujarnya.

Kedua pelaku melarikan diri langsung melarikan diri setelah penikaman itu. Kemudian, keesokan harinya pelaku Tiwa menguburkan badik tersebut guna menghilangkan barang bukti.

"Keesokan harinya kemudian menyembunyikan badik yang digunakannya tersebut dengan cara menguburnya di dalam kebun milik warga yang jaraknya cukup jauh dari rumah (pelaku Tiwa)," ungkapnya.

Sebelumnya diberitakan, pelaku Tiwa dan Asrul tertangkap usai sempat buron sekitar dua pekan lamanya. Penikaman tersebut terjadi di Kampung Beloparang, Bantaeng, Rabu (2/10) sekitar pukul 02.20 Wita.

Setelah menjalani perawatan di rumah sakit selama sepekan, korban dinyatakan meninggal dunia. Korban disebut tidak mampu bertahan karena infeksi luka penikaman yang dideritanya.

"Iye bapak Subhan wafat jam 2 lebih (dini hari). Menurut dokter, beliau tidak bisa bertahan karena infeksi luka bekas tusukannya," ujar salah satu kerabat Subhan, Ririn kepada wartawan, Rabu (9/10).




(hmw/sar)

Hide Ads