Akhir Pelarian Pembunuh Pensiunan TNI Pengawal Paslon Pilkada Bantaeng

Akhir Pelarian Pembunuh Pensiunan TNI Pengawal Paslon Pilkada Bantaeng

Tim detikSulsel - detikSulsel
Kamis, 17 Okt 2024 05:30 WIB
Tiwa, pelaku penikaman maut pensiunan TNI di Bantaeng (jongkok) saat berada di Posko Resmob Polda Sulsel. Dokumen Istimewa
Foto: Tiwa, pelaku penikaman maut pensiunan TNI di Bantaeng (jongkok) saat berada di Posko Resmob Polda Sulsel. Dokumen Istimewa
Bantaeng -

Polisi menangkap Tiwa dan Asrul, terduga pelaku kasus penikaman maut pensiunan TNI bernama Subhan (63) di Bantaeng, Sulawesi Selatan (Sulsel). Pelaku tertangkap usai sempat buron sekitar dua pekan lamanya.

Berdasarkan pengakuan korban, dirinya ditikam di Kampung Beloparang, Bantaeng, Rabu (2/10) sekitar pukul 02.20 Wita. Dia mengaku diserang dua orang berboncengan sepeda motor saat baru pulang dari Rumah Pemenangan Paslon yang dikawalnya.

"Jadi pelakunya dua orang. Satu di motor stand by, satu pelaku menikam. Setelah penikaman pelaku langsung melarikan diri," kata Subhan kepada wartawan, Rabu (2/10).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski ditikam, Subhan masih sempat mengendarai sepeda motornya menuju Polsek Bissappu. Saat tiba di kantor polisi, Subhan pun pingsan dan dibawa ke rumah sakit.

"Saya bawa motor sambil memegang luka. Karena darah dan usus saya keluar. Di kantor polisi saya pingsan dan lalu dibawa ke rumah sakit," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Setelah menjalani perawatan di rumah sakit selama sepekan, korban dinyatakan meninggal dunia. Korban disebut tidak mampu bertahan karena infeksi luka penikaman yang dideritanya.

"Iye bapak Subhan wafat jam 2 lebih (dini hari). Menurut dokter, beliau tidak bisa bertahan karena infeksi luka bekas tusukannya," ujar salah satu kerabat Subhan, Ririn kepada wartawan, Rabu (9/10).

Pelaku Ditangkap di Tompobulu Maros

Polisi yang menyelidiki pembunuhan tersebut awalnya menangkap pelaku Asrul. Setelah melakukan pengembangan, rekan Asrul yang juga eksekutor penikaman, Tiwa ditangkap di rumah salah satu keluarganya, Desa Tompobulu, Kecamatan Tompobulu, Maros, Rabu (16/10) sekitar pukul 00.20 Wita.

"Anggota mengamankan Tiwa, selanjutnya pelaku dibawa ke Posko Resmob Polda Sulsel untuk interogasi lebih lanjut," ujar Kanit Resmob Polda Sulsel Kompol Benny Pornika kepada detikSulsel, Rabu (16/10).

Benny memastikan penikaman maut itu tidak dipicu masalah politik. Sebaliknya, pembunuhan itu disebabkan kesalahpahaman antara korban dan pelaku.

"Enggak ada (motif politik), ini pribadi," ujar Benny Pornika.

Dia mengatakan kedua terduga pelaku bahkan tidak saling kenal dengan korban. Namun keduanya sempat terlibat cekcok dengan korban usai saling berpapasan di jalan.

"Untuk sementara yang kami dapatkan keterangannya mereka tidak saling kenal ketemu di jalan terus ada cekcok sedikit dan terjadilah penikaman. Salah paham," kata Benny.

Kedua pelaku saat ini sudah dibawa ke Polres Bantaeng. Kasat Reskrim Polres Bantaeng AKP Marzuki menerangkan bahwa kedua terduga pelaku sedang diperiksa intensif oleh penyidik, termasuk pemeriksaan saksi-saksi.

"Kemudian ini kita mengumpulkan barang bukti yang diduga kuat ada kaitannya dengan tindak pidana," kata AKP Marzuki kepada detikSulsel, Rabu (16/10).




(hmw/hsr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads