Polisi membekuk pria bernama Tiwandi (25), pelaku penikaman pensiunan TNI yang juga pengawal salah satu paslon bernama Subhan (63) hingga tewas di Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan (Sulsel). Pelaku mengaku kesal karena ditampar oleh korban.
Peristiwa ini berawal saat pelaku yang berboncengan motor dengan rekannya hendak pulang usai meminum miras dan makan di jalan Kampung Beloparang, Kabupaten Bantaeng, pada Rabu (2/10). Pelaku kemudian menepikan motornya saat mendapat telepon dari rekannya.
"Dari minum (miras) pulang makan saya di jalan ada yang menelepon di poros oleh teman," ujar Tiwandi kepada wartawan, pada Rabu (16/10/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tiwandi mengatakan saat itu korban yang juga mengendarai motor tiba-tiba menghampirinya. Korban sempat bertanya satu kali kepada pelaku dan menamparnya.
"Pas singgah tiba-tiba dia bilang apa itu, terus turun dari motor langsung menampar," kata Tiwandi.
Tiwandi mengaku tidak mengetahui korban dan datang dari arah mana. Namun usai melakukan penamparan itu, Tiwandi menerangkan korban hendak menamparnya lagi.
"Setelah ditempeleng dia ayunkan lagi tangannya jadi kasih keluar badik dan tikam," terang Tiwandi.
Sebelumnya diberitakan, polisi mengamankan 2 terduga pelaku penikaman maut pensiunan TNI bernama Subhan, pengawal salah satu paslon Pilkada Bantaeng. Polisi menyebut penikaman maut ini tidak ada hubungannya dengan masalah politik.
"Enggak ada (motif politik), ini pribadi," ujar Kanit Resmob Polda Sulsel Kompol Benny Pornika kepada detikSulsel, Rabu (16/10/2024).
Dia mengatakan kedua terduga pelaku bahkan tidak saling kenal dengan korban. Namun keduanya sempat terlibat cekcok dengan korban usai saling berpapasan di jalan.
"Untuk sementara yang kami dapatkan keterangannya mereka tidak saling kenal ketemu di jalan terus ada cekcok sedikit dan terjadilah penikaman. Salah paham," kata Benny.
(ata/ata)