Motif Anggota KKB Bantai Pekerja Jalan Bintuni Berujung 4 Orang Tewas

Papua Barat

Motif Anggota KKB Bantai Pekerja Jalan Bintuni Berujung 4 Orang Tewas

Paulus Pulo - detikSulsel
Kamis, 17 Okt 2024 06:30 WIB
Tampang 11 anggota KKB DPO kasus pembunuhan 4 pekerja jalan di Teluk Bintuni.
Foto: Tampang 11 anggota KKB DPO kasus pembunuhan 4 pekerja jalan di Teluk Bintuni. (detikcom/Polres Bintuni)
Teluk Bintuni -

Motif kelompok kriminal bersenjata (KKB) yang membantai pekerja proyek pembangunan jalan di Kabupaten Teluk Bintuni, Papua Barat, terungkap. Penyerangan yang mengakibatkan 4 pekerja tewas itu ternyata dipicu penolakan atas proyek jalan di wilayah tersebut.

Penyerangan terhadap pekerja proyek Jalan Trans Moskona Barat-Moskona Utara di Teluk Bintuni tersebut terjadi pada 29 September 2022. Dua tahun setelah kejadian itu, polisi menangkap salah satu pelaku bernama Sutiawan Orocomna (SO).

Kasat Reskrim Polres Teluk Bintuni Iptu Tomi Samuel Marbun mengungkapkan, pembunuhan itu diotaki oleh Deni Mos dan Arnol Kocu. Para pelaku yang melakukan penyerangan mendapat perintah dari keduanya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Deni Mos dan Arnol Kocu tidak setuju dengan adanya pekerjaan jalan di lokasi tersebut," ujar Tomi kepada detikcom, Rabu (16/10/204).

Tomi menyebut, Deni Mos dan Arnol merupakan pimpinan KKB di Papua Barat. Kedua nama itu muncul dari hasil pemeriksaan terhadap pelaku SO yang ditangkap lebih dulu.

ADVERTISEMENT

"Deni Mos itu Panglima Kodap IV Sorong Raya, (sedangkan) Arnol Kocu itu Komandan Operasi Perang Kodap IV Sorong Raya," beber Tomi.

Tomi melanjutkan, pelaku SO sedianya sudah keluar dari anggota KKB setelah aksi penyerangan tersebut. Namun aparat tetap memproses SO karena aksi kejahatannya.

"Salah satu dari mereka bisa keluar, itu hasil negosiasi dan penggalangan yang saya dan tim saya lakukan dari tahun 2023," tuturnya.

Polisi belum merinci lebih jauh peran Deni dan Arnol dalam aksi teror yang terjadi di Teluk Bintuni. Kedua pentolan KKB itu masih dalam pencarian aparat kepolisian.

Tomi mengatakan, ada 11 anggota KKB lain yang masih dalam pengejaran. Mereka sudah ditetapkan sebagai daftar pencarian orang (DPO) yang terlibat langsung dalam penyerangan yang menewaskan 4 pekerja proyek jalan.

Adapun 11 buron yang dimaksud, yakni Martinus Aisnak, Manuel Aimau, Barnabas Muuk, Tom Aimau, Matia Aisasior, Willy Sakof, Manfret Fatem, Marthen Aikingging, Thomas Muuk, Frengy Muuk, dan Habel Orocomma.

"Kita sudah berulang kali melakukan pengejaran terhadap mereka, tapi belum berhasil dan pengejaran. Kami tidak kami ekspose untuk menghindari mereka semakin jauh dari kami," jelas Tomi.

Peran Sutiawan Orocomna

Diketahui, polisi menangkap Sutiawan Orocomna di Kampung Mayerga, Kecamatan Moskona Selatan, Teluk Bintuni pada Sabtu (28/9). SO pun akan segera diadili setelah penyidik melimpahkan tersangka dan barang bukti ke Kejari Teluk Bintuni pada Senin (14/10).

Atas perbuatannya, SO dijerat Pasal 340 KUHP subsider Pasal 338 KUHP juncto Pasal 55 ayat 1 ke-1 atau Pasal 56 ayat 1 KUHP dan Pasal 170 ayat 2 ke-3 KUHP. Tersangka terancam pidana 20 tahun atau seumur hidup.

"Berdasarkan keterangan SO bahwa perannya hanya ikut serta dalam pembunuhan tersebut. Yang bersangkutan hanya ikut menyerukan suara penyemangat seperti 'u...u...u..'," kata Tomi dalam keterangannya, Selasa (15/10).

Tomi menjelaskan, keterlibatan SO berawal dari ajakan anggota KKB lain bernama Barnabas Muuk yang kini masih buron. DPO lain, Marthen Aikingging juga terlibat merencanakan penyerangan sehari sebelum kejadian.

"Pada saat itu SO sedang bersama-sama dengan Marthen Aikingging sedang berada di Markas Moskona. Sebelum penyerangan, yang bersangkutan (SO) diberikan senjata rakitan laras pendek oleh Barnabas Muuk," tuturnya.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya...

Para pelaku kemudian berjalan kaki menuju lokasi kejadian pada Kamis, 29 September 2022. Saat tiba di lokasi, kata Tomi, SO alias Sutiawan Orocomna tidak menggunakan senjata api dibawanya.

"Mereka bersama-sama berjalan kaki naik ke atas bukit dekat lokasi penyerangan dan melakukan penyerangan. Berdasarkan keterangan SO, dia tidak menggunakan senjata tersebut," ucap Tomi.

Sebanyak 12 anggota KKB menyerang para pekerja proyek jalan menggunakan senjata api dan senjata tajam. Para pelaku juga membakar alat berat di tempat kejadian perkara (TKP).

"Selain itu, SO bersama rekannya juga melakukan pembakaran alat-alat yang digunakan oleh pekerja jalan tersebut," imbuhnya.

Dari 14 pekerja jalan yang diserang, polisi melaporkan 4 korban di antaranya meninggal dunia. Korban tewas ditemukan dalam kondisi mengenaskan di lokasi kejadian.

"Dua di antaranya ditemukan dalam kondisi hangus terbakar. Keempat korban itu juga mengalami banyak luka bacok akibat sabetan senjata tajam," Kabid Humas Polda Papua Barat Kombes Adam Erwindi saat dikonfirmasi, Jumat (30/9/2022).

Keempat koran tewas berasal dari pulau Sulawesi, salah satunya terindentifikasi atas nama Yafet Jorgen Rompis asal Sulawesi Utara. Sementara tiga lainnya asal Sulawesi Selatan (Sulsel), yakni Sudarmin (46), Abbas Manna (52) dan Armin (43).

Halaman 2 dari 2
(sar/hsr)

Hide Ads