Polisi akhirnya menangkap dua pelaku penikaman maut terhadap pensiunan TNI bernama Subhan (63) di Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan (Sulsel). Pembunuhan ini sempat menyita perhatian mengingat korban merupakan pengawal salah satu paslon Pilkada Bantaeng.
"Iya benar kami telah mengamankan (dua terduga pelaku)," ujar Kasat Reskrim Polres Bantaeng AKP Marzuki kepada detikSulsel, Rabu (16/10/2024).
Marzuki belum merinci informasi penangkapan terhadap kedua pelaku. Namun dia menyebut keduanya diamankan pada lokasi dan waktu yang berbeda.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Yang terakhir ini kita amankan tadi subuh. Jadi sudah cukup 2 yang diamankan. Iya laki-laki," katanya.
Lebih lanjut Marzuki menerangkan bahwa kedua terduga pelaku sedang diperiksa intensif oleh penyidik. Selain itu, pihaknya masih mendalami keterangan saksi-saksi.
"Kemudian ini kita mengumpulkan barang bukti yang diduga kuat ada kaitannya dengan tindak pidana," katanya.
"Selanjutnya kita akan mengundang (untuk konferensi pers) dalam waktu dekat," imbuhnya.
Diberitakan sebelumnya, korban sempat menceritakan dirinya ditikam di Kampung Beloparang, Bantaeng, Rabu (2/10) sekitar pukul 02.20 Wita. Korban Subhan mengaku diserang oleh dua orang pengendara motor saat baru pulang dari Rumah Pemenangan Paslon yang dikawal oleh korban.
"Jadi pelakunya dua orang. Satu di motor stand by, satu pelaku menikam. Setelah penikaman pelaku langsung melarikan diri," kata Subhan kepada wartawan, Rabu (2/10/2024).
Subhan yang masih dalam keadaan sadar usai ditikam kemudian mengendarai motornya ke Polsek Bissappu. Saat tiba di kantor polisi, Subhan pun pingsan dan dibawa ke rumah sakit.
"Saya bawa motor sambil memegang luka. Karena darah dan usus saya keluar. Di kantor polisi saya pingsan dan lalu dibawa ke rumah sakit," jelasnya.
Korban Meninggal di RS
Setelah menjalani perawatan di rumah sakit selama sepekan, korban meninggal dunia. Korban disebut tidak mampu bertahan karena infeksi luka penikaman yang dideritanya.
"Iye bapak Subhan wafat jam 2 lebih (dini hari). Menurut dokter, beliau tidak bisa bertahan karena infeksi luka bekas tusukannya," ujar salah satu kerabat Subhan, Ririn kepada wartawan, Rabu (9/10/2024).
Ririn mengungkapkan Subhan sedianya akan dirujuk ke RS di Makassar. Namun kondisinya tak kunjung membaik.
"Kemarin itu tiba-tiba masuk ICU, karena kesadaran Pak Subhan menurun. Jadi keluarga sepakat untuk mau rujuk ke Makassar, karena pertimbangan kondisi kesehatan, dokter menyarankan untuk menunda," ungkapnya.
(hmw/sar)