Pinta Polisi ke Warga Setop Perang Suku Tewaskan 5 Orang di Jayawijaya

Papua Pegunungan

Pinta Polisi ke Warga Setop Perang Suku Tewaskan 5 Orang di Jayawijaya

Paulus Pulo - detikSulsel
Senin, 07 Okt 2024 07:31 WIB
Bentrok antarsuku terjadi di Kabupaten Jayawijaya, Papua Pegunungan. Polisi melaporkan 5 orang tewas dalam bentrokan tersebut.
Foto: Bentrok antarsuku terjadi di Kabupaten Jayawijaya, Papua Pegunungan. (dok. istimewa)
Jayawijaya -

Aparat kepolisian meminta warga menghentikan perang antarsuku buntut tewasnya 5 orang di Kabupaten Jayawijaya, Papua Pegunungan. Pertikaian antara suku Nduga dan Lanny Jaya yang dipicu kasus perselingkuhan dan penganiayaan itu telah dimediasi dan berakhir damai.

Liaison Officer (LO) Polda Papua Kombes Andi Yosep Enoch mengatakan proses mediasi antara kedua kubu berlangsung di Ruang Data Polres Jayawijaya pada Sabtu (5/10) sore. Kedua kubu sepakat mengakhiri konflik agar aktivitas warga kembali normal.

"Dalam pertemuan tersebut kedua masyarakat sepakat untuk menghentikan pertikaian antar keluarga besar Lanny Jaya dan Nduga guna situasi di Kabupaten Jayawijaya bisa kembali kondusif," kata Kombes Andi Yosep dalam keterangannya, Minggu (6/10/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia pun berharap kasus ini menjadi yang terakhir agar pembangunan di wilayah tersebut tidak terganggu. Andi Yosep menegaskan konflik antara kelompok warga menghambat pembangunan di wilayah tersebut.

"Kami minta ini adalah yang terakhir karena kita masih proses membangun dan jangan kita disibukkan dengan hal seperti ini," katanya.

ADVERTISEMENT

Andi Yosep menuturkan setiap persoalan dapat diselesaikan dengan duduk bersama tanpa menggunakan senjata. Sebab menyelesaikan konflik dengan menggunakan senjata dapat memakan korban jiwa.

"Setiap permasalahan bisa diselesaikan dengan komunikasi dan tidak harus selalu mengambil senjata sehingga menimbulkan korban," tegasnya.

Andi Yosep menambahkan proses mediasi antara masyarakat Nduga dan Lanny Jaya disaksikan aparat keamanan dan pemerintah setempat. Selain itu, perwakilan dari kedua kubu juga hadir dalam pertemuan tersebut.

"Proses perdamaian tersebut disaksikan langsung oleh LO Polda Papua Pegunungan, Kapolres Jayawijaya, Kapolres Lanny Jaya, Kapolres Nduga, Pj Bupati Lanny Jaya, Pj Bupati Jayawijaya, Dandim 1702/Jayawijaya, Dandim 1706/Nduga serta perwakilan masyarakat dari Lanny Jaya dan Nduga," ungkapnya.

Penjabat (Pj) Bupati Nduga, Elia Givan pun menyampaikan permintaan maaf atas peristiwa tersebut. Dia mengaku pertikaian antara warga tersebut merugikan banyak pihak.

"Permohonan maaf kepada pemerintah kabupaten Jayawijaya karena masyarakatnya telah bertikai sehingga merugikan banyak pihak," katanya.

Di sisi lain, Pj Bupati Jayawijaya Thony Mayor mengaku prihatin dengan peristiwa yang memakan korban tersebut. Namun dia mengapresiasi jajaran Polres Jayawijaya yang memfasilitasi proses mediasi.

5 Korban Tewas-Rumah Dibakar

Kabid Humas Polda Papua Kombes Ignatius Benny Ady Prabowo mengatakan perang antarsuku itu memakan korban jiwa. Total ada 5 orang dilaporkan meninggal dari kedua kelompok.

"Perang suku dua kelompok warga Lanny Jaya dan Suku Nduga. Lima orang meninggal dunia dalam kejadian itu," ujar Kombes Ignatius Benny Ady Prabowo dalam keterangannya, Selasa (2/10).

Dia mengungkap masyarakat Nduga mengalami kerugian materiil berupa 6 unit kontrakan dan satu kendaraan dibakar. Dari Suku Lanny Jaya juga ada 6 rumah warga serta 3 rumah adat yang dibakar.

"Dari pihak masyarakat Lanny Jaya 6 unit rumah dilakukan pembakaran dan 3 honai adat dilakukan pembakaran juga 1 unit rumah kepala kampung Hulekama dibakar namun berhasil dipadamkan," terangnya.




(hsr/hmw)

Hide Ads