Perang antarsuku di Kabupaten Jayawijaya, Papua Pegunungan, gegara kasus perselingkuhan hingga menewaskan 5 orang berakhir damai. Dua suku yang bertikai sepakat damai setelah dimediasi oleh aparat kepolisian dan pemerintah kabupaten.
"Proses perdamaian tersebut disaksikan langsung oleh LO Polda Papua Pegunungan, Kapolres Jayawijaya, Kapolres Lanny Jaya, Kapolres Nduga, Pj Bupati Lanny Jaya, Pj Bupati Jayawijaya, Dandim 1702/Jayawijaya, Dandim 1706/Nduga serta perwakilan masyarakat dari Lanny Jaya dan Nduga," kata Liaison Officer (LO) Polda Papua Kombes Andi Yosep Enoch, dalam keterangannya, Minggu (6/10/2024).
Proses mediasi antara masyarakat Nduga dan Lanny Jaya berlangsung di Ruang Data Polres Jayawijaya, Sabtu (5/10) sore. Kedua kubu sepakat mengakhiri konflik agar aktivitas warga kembali normal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dalam pertemuan tersebut kedua masyarakat sepakat untuk menghentikan pertikaian antar keluarga besar Lanny Jaya dan Nduga guna situasi di Kabupaten Jayawijaya bisa kembali kondusif dan aktivitas masyarakat bisa kembali normal," katanya.
Yosep berharap kasus ini menjadi yang terakhir agar proses pembangunan di wilayah tersebut tidak terganggu. Dia menuturkan konflik antara suku cukup menyita perhatian sehingga pembangunan terganggu.
"Kami minta ini adalah yang terakhir karena kita masih proses membangun dan jangan kita disibukkan dengan hal seperti ini, setiap permasalahan bisa diselesaikan dengan komunikasi dan tidak harus selalu mengambil senjata sehingga menimbulkan korban," tegasnya.
Sementara Penjabat (Pj) Bupati Nduga, Elia Givan menyampaikan permintaan maaf atas peristiwa tersebut. Dia mengaku pertikaian antara warga tersebut merugikan banyak pihak.
"Permohonan maaf kepada pemerintah kabupaten Jayawijaya karena masyarakatnya telah bertikai di Wamena sehingga merugikan banyak pihak," katanya.
Di sisi lain, Pj Bupati Jayawijaya Thony Mayor mengaku prihatin dengan peristiwa yang memakan korban tersebut. Namun dia mengapresiasi jajaran Polres Jayawijaya yang memfasilitasi proses mediasi.
Diberitakan sebelumnya, Bentrokan tersebut terjadi di Kampung Healekma, Distrik Napua, Kabupaten Jayawijaya, Minggu (29/9). Akibatnya, lima orang tewas dan puluhan rumah dari kedua kubu dibakar.
"Perang suku dua kelompok warga Lanny Jaya dan Suku Nduga. Lima orang meninggal dunia dalam kejadian itu," ujar Kombes Ignatius Benny Ady Prabowo dalam keterangannya, Selasa (2/10).
Dia mengungkap masyarakat Nduga mengalami kerugian materiil berupa 6 unit kontrakan dan satu kendaraan dibakar. Dari Suku Lanny Jaya yakni 6 rumah warga serta 3 rumah adat yang dibakar.
"Dari pihak masyarakat Lanny Jaya 6 unit rumah dilakukan pembakaran dan 3 honai adat dilakukan pembakaran juga 1 unit rumah kepala kampung Hulekama dibakar namun berhasil dipadamkan," terangnya.
(hsr/sar)