Dua suku di Kabupaten Jayawijaya, Papua Pegunungan, terlibat perang yang mengakibatkan 5 orang tewas. Usut punya usut, perang antarsuku itu dipicu kasus perselingkuhan dan penganiayaan yang tidak menemui kata sepakat saat mediasi.
Kapolres Jayawijaya, AKBP Heri Wibowo mengatakan dua kelompok warga awalnya dimediasi oleh Kepala Kampung Sapalek Distrik Napua, Zakarias Yelipele, Sabtu (14/9). Persoalan yang dimediasi terkait penganiayaan dan perselingkuhan antara Derian Tabuni dan mantan istrinya, Elopere.
"Terkait dengan permasalahan penganiayaan dan perselingkuhan antara Derian Tabuni dengan (mantan istrinya) saudari Elopere," kata Heri Wibowo dalam keterangannya, Jumat (4/10/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Latar belakang terjadinya permasalahan (perang suku) tersebut yaitu pada Sabtu 14 September 2024 kedua belah pihak sempat menyelesaikan masalah di Kantor Kampung Sapalek Distrik Napua," lanjutnya.
Heri menuturkan saat itu tidak ada kesepakatan antara kedua kubu sehingga proses mediasi berlanjut pada Jumat (27/9). Pada mediasi kedua ini terjadi aksi saling serang antara kelompok Nduga dan Lanny Jaya.
"Namun belum sempat terjadi titik temu, kelompok masyarakat Nduga melakukan pelemparan terhadap kelompok masyarakat Lanny Jaya sekitar pukul 16.30 WIT," terangnya.
Peristiwa itu mengakibatkan satu orang bernama Yunus Yoman dari Lanny Jaya terkena busur panah. Yunus kemudian dilaporkan meninggal dunia pada Jumat (27/9).
"Mengakibatkan 1 orang dari pihak suku Lanny atas nama Yunus Yoman terkena panah dan mengalami sakit kemudian meninggal dunia pada hari Jumat," bebernya.
Akibatnya terjadi perang antara kedua kelompok di Kampung Haelekma, Distrik Napu pada Minggu (29/9). Heri memastikan situasi saat ini sudah kondusif setelah tokoh masyarakat menemui kedua kelompok yang bertikai.
"Situasi terkini sudah kondusif. Para tokoh dari Lanny Jaya dan Nduga telah menemui masyarakat yang tengah bertikai. Proses penyelesaian perang antarsuku tersebut tengah diupayakan oleh pemerintah dan pihak kepolisian," katanya.
Rumah Dibakar-5 Orang Tewas
Kabid Humas Polda Papua Kombes Ignatius Benny Ady Prabowo mengatakan perang antarsuku itu memakan korab jiwa. Total ada 5 orang dilaporkan meninggal dari kedua kelompok.
"Perang suku dua kelompok warga Lanny Jaya dan Suku Nduga. Lima orang meninggal dunia dalam kejadian itu," ujar Kombes Ignatius Benny Ady Prabowo dalam keterangannya, Selasa (2/10).
Dia mengungkap masyarakat Nduga mengalami kerugian materiil berupa 6 unit kontrakan dan satu kendaraan dibakar. Dari Suku Lanny Jaya yakni 6 rumah warga serta 3 rumah adat yang dibakar.
"Dari pihak masyarakat Lanny Jaya 6 unit rumah dilakukan pembakaran dan 3 honai adat dilakukan pembakaran juga 1 unit rumah kepala kampung Hulekama dibakar namun berhasil dipadamkan," terangnya.
(hsr/hsr)