Jejak Kejahatan Pembunuh Nia Penjual Gorengan yang 'Bukan Orang Sembarangan'

Jejak Kejahatan Pembunuh Nia Penjual Gorengan yang 'Bukan Orang Sembarangan'

Tim detikSumut - detikSulsel
Sabtu, 21 Sep 2024 13:00 WIB
Indra Septiawan tersangka pembunuhan gadis remaja penjual gorengan Nia Kurnia Sari
Foto: Indra Septiawan tersangka pembunuhan gadis remaja penjual gorengan Nia Kurnia Sari (dok. Afdal/detikSumut).
Padang Pariaman -

Kapolda Sumatera Barat (Sumbar) Irjen Suharyono menyebut Indra Septiawan (26), pelaku pembunuhan Nia Kurnia Sari (18) di Padang Pariaman bukan orang sembarangan. Pelaku merupakan residivis kasus pencabulan dan narkotika.

Dilansir detikSumut, Irjen Suharyono mengungkap jejak kejahatan Indra Septiawan dalam konferensi pers di Mapolres Padang Pariaman, Jumat (20/9/2024). Salah satunya, pelaku pernah ditangkap terkait kasus pencabulan pada 2013 silam.

"Perlu kami sampaikan, bahwa profil tersangka ini adalah seorang residivis yang tahun 2013 pernah berurusan dengan pihak kepolisian terkait pencabulan," kata Irjen Suharyono.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu, pelaku kembali ditangkap terkait kasus yang berbeda pada 2017. Saat itu, Indra Septiawan terjerat kasus narkotika.

"Dan tahun 2017 berkaitan dengan peristiwa pidana berkaitan narkoba," terangnya.

ADVERTISEMENT

Maka dari itu, Irjen Suharyono menilai Indra Septiawan ini bukan orang sembarangan. Sebab, kata dia, proses pencarian pelaku selama melarikan diri usai menghabisi nyawa Nia Kurnia Sari cukup sulit.

"Sebenarnya tersangka ini bukan orang sembarangan. Sehingga itulah pencarian 10 hari itu cukup sulit. Dengan kebesaran Allah dan juga ketelitian dan kesabaran para penyidik dan tim gabungan akhirnya menemukan tersangka," ucap Irjen Suharyono.

Irjen Suharyono menuturkan pihaknya sudah beberapa kali melakukan penyergapan terhadap tersangka. Namun menurutnya, tersangka sangat lihai sehingga selalu lolos saat akan dilakukan penangkapan tersebut.

"Saat pelarian pertama, saat hujan deras pelaku masuk hutan dan tersangka lolos dari penyergapan. Kita hanya menemukan sandal dan tas. Kemudian 2 harinya kami upayakan penyergapan lagi, tapi dia lolos lagi karena berpindah tempat. Sementara di hari 9 kami kembali melakukan penyergapan, namun dia kembali lolos. Dan akhirnya di hari 11 dia ditemukan," ungkap Kapolda.

Selama pelarian, tersangka juga disebut berpindah-pindah tempat di daerah Kecamatan Kayu Tanam dengan cara keluar masuk hutan. Sehingga disimpulkan bahwa tersangka mengusai medan tempatnya bersembunyi.

Setelah berhari-hari melakukan pencarian, tersangka akhirnya ditemukan di salah satu rumah kosong. Hal ini tidak lepas dari masyarakat yang turut membantu dalam proses pencarian tersebut.

"Akhir cerita di hari Kamis (19/9) pukul 15.03 itu, tersangka berada di atas atap disalah satu rumah kosong. Atas bantuan dari masyarakat kemudian secara bersama-sama mencari dan menemukan pelaku yang sedang mengumpat. Tersangka kemudian diupayakan diturunkan dengan tidak mudah," ucap Kapolda.

"Untuk dia keluar masuk hutan, karena mencari makan dan logistik dengan berbagai cara. Tapi dia tidak bisa jauh, karena kami penyidik dan tim gabungan ini menutup akses dia agar tidak jauh-jauh perginya. Karena dampak banyaknya polisi dan masyarakat, dia memutuskan bersembunyi di atap rumah kosong dengan anggapan tidak ditemukan polisi," imbuhnya.




(asm/hmw)

Hide Ads