Heboh Oknum Guru di SMK 2 Pinrang Diduga Paksa Murid VCS

Heboh Oknum Guru di SMK 2 Pinrang Diduga Paksa Murid VCS

Muhclis Abduh - detikSulsel
Senin, 16 Sep 2024 22:30 WIB
“Semalam sudah diperiksa 4 siswa dengan orang tuanya, mereka mengaku dikirimi berbagi gambar porno,” ujar Hendy.

Sejauh ini polisi belum menemukan indikasi adanya tindak asusila terhadap 4 siswi yang dikirimi chat porno. Namun polisi masih melakukan pendalaman.
        
“Hingga tadi malam, dari keempat siswi yang kita periksa masih sebatas dikirim chat porno. Apabila dalam perkembangan penyidikan ada korban yang mendapat perilaku menyimpang, maka kita berikan trauma healing,” tutur Hendy.
Foto: Ilustrasi VCS. (Fuad/detikcom)
Pinrang -

Heboh oknum guru di SMK 2 Pinrang inisial AS di Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan (Sulsel) diduga mengajak video call sex (VCS) siswinya sendiri. Korban mengaku diiming-imingi dibelikan baju dengan syarat harus mengirim foto telanjang kepada terduga pelaku.

"Iya, sudah kami tangani terkait hal tersebut (dugaan VCS oknum guru). Tidak melapor tetapi kami telah klarifikasi," kata Kasat Reskrim Polres Pinrang Iptu Andi Reza Pahlawan kepada detikSulsel, Senin (16/9/2024).

Reza mengatakan, berdasarkan pengakuan korban kepada polisi, pelaku sering chatting dan meminta video call telanjang. Kejadian tersebut terjadi sekitar 1 atau 2 bulan yang lalu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sesuai keterangan korban saat datang ke kantor, mengaku oknum guru dari SMK 2 tersebut selalu melakukan kontak baik itu chatting dan video call via Whatsapp meminta kepada (korban) untuk membuka bajunya tetapi korban menolak," imbuhnya.

"Kejadiannya itu 1 atau 2 bulan yang lalu tetapi baru viral sekarang," rincinya.

ADVERTISEMENT

Korban mengaku dia pernah juga diminta untuk mengirimkan foto payudara kepada terduga pelaku dengan iming-iming akan dibelikan baju. Namun korban juga menolak.

"Pelaku mengaku pernah diiming-imingi akan dibelikan baju oleh terduga pelaku namun dengan persyaratan mengirimkan foto payudara namun korban menolaknya," bebernya.

Selain itu, korban juga mengaku pernah dicabuli oleh oknum guru tersebut saat di sekolah. Saat itu terduga pelaku memanggil korban ke ruangan BK.

"Korban juga mengaku pernah dilecehkan dengan cara dipegang bokongnya oleh terduga pelaku," jelasnya.

Namun korban, kata Reza tidak melaporkan kejadian tersebut ke kepolisian. Alasannya telah dilakukan penyelesaian oleh pihak sekolah.

"Kami telah meminta klarifikasi semua. Penyelesaian katanya di sekolah sendiri," jelasnya.




(ata/ata)

Hide Ads