7 Oknum Anggota Polres Polman Kena Patsus Buntut Tahanan Tewas Dianiaya

Sulawesi Barat

7 Oknum Anggota Polres Polman Kena Patsus Buntut Tahanan Tewas Dianiaya

Abdy Febriady - detikSulsel
Minggu, 15 Sep 2024 09:30 WIB
Tujuh oknum anggota Polres Polewali Mandar (Polman), Sulawesi Barat (Sulbar) dikenakan penempatan khusus (patsus) terkait kasus dugaan penganiayaan yang menewaskan tahanan berinisial RN.
Foto: 7 Anggota Polres Polewali Mandar dikenakan penempatan khusus. (dok. istimewa)
Polewali Mandar -

Tujuh oknum anggota Polres Polewali Mandar (Polman), Sulawesi Barat (Sulbar) dikenakan penempatan khusus (patsus) terkait kasus dugaan penganiayaan yang menewaskan tahanan berinisial RN. Ketujuh polisi tersebut menjalani patsus di Polda Sulbar.

"Kami sudah mengamankan 7 personel reskrim Polres Polman yang diduga terlibat langsung dan sekarang sudah ditempatkan di penempatan khusus," ujar Kabid Humas Polda Sulbar Kombes Slamet Wahyudi dalam keterangannya, Minggu (15/9/2024).

Dia menegaskan Polda Sulbar akan transparan dalam mengusut kasus ini. Dia juga memastikan penyelidikan sesuai dengan standar operasional prosedur kepolisian.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jika dalam penyelidikan Propam ditemukan adanya pelanggaran oleh anggota, kami pastikan akan memberikan sanksi tegas bagi anggota yang terlibat," tegas Slamet.

Lebih lanjut dia mengatakan Bid Propam Polda Sulbar kini melakukan investigasi menyeluruh untuk memastikan penyebab kematian RN. Dia meminta publik bersabar menunggu hasil penyelidikan.

ADVERTISEMENT

"Proses pemeriksaan ini juga merupakan bagian dari upaya untuk menjaga integritas institusi kepolisian dan memastikan kepercayaan publik terhadap penegakan hukum," katanya.

Untuk diketahui, RN mulanya ditangkap polisi atas kasus dugaan pencurian biji kakao di Kecamatan Tapango, Polman, Minggu (8/9). RN kemudian ditahan di Polres Polman selama 4 hari sebelum dilaporkan tewas pada Rabu (11/9).

Ibu RN, Nasriah mengungkapkan jika jasad anaknya penuh dengan luka lebam hingga kulit melepuh saat diterima pihak keluarga. Dia pun meminta agar penyebab kematian anaknya diusut tuntas.

"Penuh luka badannya," ujar Nasriah kepada wartawan, Kamis (12/9).




(hsr/hmw)

Hide Ads