Gelap Mata Pria di Pangkep Tega Bunuh Kakek Sendiri

Gelap Mata Pria di Pangkep Tega Bunuh Kakek Sendiri

Muhammad Subhan - detikSulsel
Jumat, 06 Sep 2024 09:30 WIB
Pria inisial MT (tanpa baju), pelaku pembunuhan kakek saat diamankan di Mapolres Pangkep.
Foto: Pria inisial MT (tanpa baju), pelaku pembunuhan kakek saat diamankan di Mapolres Pangkep. (Muhammad Subhan/detikSulsel)
Pangkep -

Pria berinisial MT (25) di Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan (Sulsel), gelap mata menghabisi nyawa kakeknya inisial M (50) di rumah orang tuanya. Kekecewaan pelaku yang merasa diabaikan oleh keluarga sendiri diduga menjadi pemicu pembunuhan tersebut.

Insiden itu terjadi di Kampung Tagari, Desa Lanne, Kecamatan Tondong Tallasa, Pangkep, Rabu (4/9/2024) sekitar pukul 09.30 Wita. Korban tewas setelah ditikam dan ditebas berkali-kali menggunakan parang oleh pelaku.

"Pelaku ini cucunya korban. Yang dibunuh itu kakeknya sendiri, bukan kakek langsung tapi hubungan mereka sangat dekat," kata Camat Tondong Tallasa, Muhammad Imran Fattah kepada detikSulsel, Rabu (4/9).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Terpisah, Kasat Reskrim Polres Pangkep AKP Prawira Wardany menjelaskan, peristiwa ini bermula saat pelaku datang ke rumah orang tuanya. Pelaku kemudian masuk mengambil sebilah parang.

"Korban ini sempat duduk depan rumah pelaku. Tiba-tiba pelaku keluar dan mengejar pakai parang," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Wardany melanjutkan, pelaku mengamuk kepada keluarganya yang berada di rumah tersebut. Pelaku menyerang secara membabi buta tanpa menargetkan orang tertentu.

"Pada saat kejadian dia mengejar semua yang ada di dekat dia, semua dia kejar sambil bawa parang," tutur Wardany.

Keluarga pelaku di dalam rumah kocar-kacir menghindari serangan senjata tajam yang dilancarkan pelaku MT. Beberapa orang di antaranya memutuskan melarikan diri keluar dari rumah.

"Pelaku tidak ada niat untuk memilih korban. Jadi pelaku mengamuk secara membabi buta," ujarnya.

Mirisnya, kakek pelaku yang justru menjadi korban. Korban yang berusaha melarikan diri terkena tebasan parang di bagian kepala.

"Korban ini yang didapat sama pelaku. Di lokasi itu ada bapaknya (pelaku), itu juga dia kejar, tapi yang dia dapat itu korban," beber Wardany.

Korban yang jatuh tersungkur kemudian ditikam dan ditebas kembali oleh pelaku. Korban tewas di tempat usai mengalami 13 luka tebasan dan tusukan di kepala, telinga, leher dan punggung.

Wardany melanjutkan, pelaku masih sempat mengamuk hingga mengancam warga yang berkumpul di tempat kejadian perkara. Polisi yang menerima informasi kejadian, turun mengamankan pelaku.

"Pelaku memegang parang yang digunakan untuk menebas korban waktu hendak diamankan. Dia mengamuk sampai akhirnya pelaku menyerahkan diri setelah dibujuk petugas," jelasnya.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya...

Motif Pelaku Serang Keluarga Sendiri

Wardany mengatakan, pelaku kini ditahan untuk pemeriksaan lebih lanjut di Mapolres Pangkep. Dari hasil interogasi sementara, pelaku nekat menyerang keluarga sendiri hingga membunuh kakeknya karena merasa sakit hari.

"Berdasarkan pemeriksaan sementara, pelaku ada memendam kepada kekecewaan karena anaknya yang sakit dan dia merasa tidak ada (keluarganya) yang perhatikan," ungkap Wardany kepada detikSulsel, Kamis (5/9).

Menurut Wardany, situasi itu membuat pelaku merasa terasingkan dari keluarga dan masyarakat sekitar. Kondisi tersebut sudah lama dipendam pelaku hingga amarahnya tidak tertahankan lagi.

"Jadi karena tidak bisa memendam kekecewaan muncullah dalam dirinya untuk mengamuk," tambahnya.

Pelaku disebut masih kerap menangis di kantor polisi, sehingga menyulitkan penyidik mendalami keterangannya. Pihak kepolisian berencana melakukan pemeriksaan psikologis terhadap pelaku.

"Keterangan masih sering berubah, (tetapi motif sementara) yang paling logis itu kecewa berat sama lingkungan. Kalau mau dibilang depresi, belum bisa juga, karena belum ada pemeriksaan psikolog terhadap pelaku," jelasnya.


Hide Ads