Pria berinisial MT (25) di Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan (Sulsel), gelap mata menghabisi nyawa kakeknya inisial M (50) di rumah orang tuanya. Kekecewaan pelaku yang merasa diabaikan oleh keluarga sendiri diduga menjadi pemicu pembunuhan tersebut.
Insiden itu terjadi di Kampung Tagari, Desa Lanne, Kecamatan Tondong Tallasa, Pangkep, Rabu (4/9/2024) sekitar pukul 09.30 Wita. Korban tewas setelah ditikam dan ditebas berkali-kali menggunakan parang oleh pelaku.
"Pelaku ini cucunya korban. Yang dibunuh itu kakeknya sendiri, bukan kakek langsung tapi hubungan mereka sangat dekat," kata Camat Tondong Tallasa, Muhammad Imran Fattah kepada detikSulsel, Rabu (4/9).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terpisah, Kasat Reskrim Polres Pangkep AKP Prawira Wardany menjelaskan, peristiwa ini bermula saat pelaku datang ke rumah orang tuanya. Pelaku kemudian masuk mengambil sebilah parang.
"Korban ini sempat duduk depan rumah pelaku. Tiba-tiba pelaku keluar dan mengejar pakai parang," ujarnya.
Wardany melanjutkan, pelaku mengamuk kepada keluarganya yang berada di rumah tersebut. Pelaku menyerang secara membabi buta tanpa menargetkan orang tertentu.
"Pada saat kejadian dia mengejar semua yang ada di dekat dia, semua dia kejar sambil bawa parang," tutur Wardany.
Keluarga pelaku di dalam rumah kocar-kacir menghindari serangan senjata tajam yang dilancarkan pelaku MT. Beberapa orang di antaranya memutuskan melarikan diri keluar dari rumah.
"Pelaku tidak ada niat untuk memilih korban. Jadi pelaku mengamuk secara membabi buta," ujarnya.
Mirisnya, kakek pelaku yang justru menjadi korban. Korban yang berusaha melarikan diri terkena tebasan parang di bagian kepala.
"Korban ini yang didapat sama pelaku. Di lokasi itu ada bapaknya (pelaku), itu juga dia kejar, tapi yang dia dapat itu korban," beber Wardany.
Korban yang jatuh tersungkur kemudian ditikam dan ditebas kembali oleh pelaku. Korban tewas di tempat usai mengalami 13 luka tebasan dan tusukan di kepala, telinga, leher dan punggung.
Wardany melanjutkan, pelaku masih sempat mengamuk hingga mengancam warga yang berkumpul di tempat kejadian perkara. Polisi yang menerima informasi kejadian, turun mengamankan pelaku.
"Pelaku memegang parang yang digunakan untuk menebas korban waktu hendak diamankan. Dia mengamuk sampai akhirnya pelaku menyerahkan diri setelah dibujuk petugas," jelasnya.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya...