Polisi mengungkap motif pria berinisial MT (25) di Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan (Sulsel), yang tega membunuh kakeknya inisial M (50) menggunakan parang. Pelaku diduga kecewa karena diabaikan oleh keluarga sendiri saat anaknya sedang sakit.
"Berdasarkan pemeriksaan sementara, pelaku ada memendam kepada kekecewaan karena anaknya sakit dan dia merasa tidak ada yang perhatikan," kata Kasat Reskrim Polres Pangkep AKP Prawira Wardany kepada detikSulsel di Mapolres Pangkep, Kamis (5/9/2024).
Wardany menuturkan, kekecewaan itu sudah lama dipendam oleh pelaku yang merasa terasing di keluarganya sendiri. Puncaknya, pelaku lantas mendatangi rumah orang tuanya yang juga menjadi tempat tinggal korban.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pelaku lantas mengamuk setelah mengambil sebilah parang. Menurut Wardany, pelaku saat itu menyerang keluarganya yang ada dalam rumah tanpa memilih target tertentu.
"Jadi karena tidak bisa memendam kekecewaan, jadi muncullah dalam dirinya untuk mengamuk. Korban tidak ada niat untuk memilih korban. Jadi pelaku mengamuk secara membabi buta," ucapnya.
Perbuatan pelaku membuat keluarga dalam rumah panik dan berusaha melarikan diri. Nahasnya, korban justru terkena serangan parang dari pelaku.
"Pada saat kejadian dia (pelaku) mengejar semua yang ada di dekat dia. Semua dia kejar sambil bawa parang dan korban ini yang didapat sama pelaku," ucap Wardany.
Wardany melanjutkan, korban tewas di tempat kejadian dengan mengalami 13 luka tebasan dan tusukan di bagian kepala, telinga, leher dan punggung. Pelaku menyerahkan diri setelah sempat dibujuk oleh aparat kepolisian yang mendatangi TKP.
Diberitakan sebelumnya, pembunuhan itu terjadi di Kampung Tagari, Desa Lanne, Kecamatan Tondong Tallasa, Pangkep, Rabu (4/9) sekitar pukul 09.30 Wita. Perbuatan pelaku sempat membuat warga setempat geger.
"Pelaku ini cucunya korban. Yang dibunuh itu kakeknya sendiri, bukan kakek langsung tapi hubungan mereka sangat dekat," kata Camat Tondong Tallasa Muhammad Imran Fattah kepada detikSulsel, Rabu (4/9).
(sar/sar)