Kasus Siswa SMP di Gowa Dianiaya-Terkapar Diinjak Teman Naik ke Penyidikan

Kasus Siswa SMP di Gowa Dianiaya-Terkapar Diinjak Teman Naik ke Penyidikan

Nur Hidayat Said - detikSulsel
Sabtu, 31 Agu 2024 17:25 WIB
Poster
Foto: Ilustrasi. (edit Wahyono/detikcom)
Gowa -

Polres Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel), mengungkap kasus siswa SMP Negeri 3 Sungguminasa yang terkapar diinjak teman sekolahnya kini naik proses penyidikan. Penyidik kepolisian telah memeriksa saksi-saksi, termasuk kepala sekolah dan guru.

"Sementara proses pemeriksaan semua. Proses penyidikan," ujar Kasubsi PIDM Humas Polres Gowa, Ipda Udin Sibadu kepada detikSulsel, Sabtu (31/8/2024).

Udin mengungkapkan, pihak-pihak yang sedang diperiksa mencakup kepala sekolah, guru BP (bimbingan dan penyuluhan), dan anak yang memvideokan perkelahian. Polisi juga memeriksa anak yang terlibat dalam perkelahian bersama orang tua korban untuk mengumpulkan informasi dan bukti yang diperlukan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Yang sementara diperiksa ini kepala sekolah, guru BP, anak yang memvideokan perkelahian, dan anak yang berkelahi dengan orang tua korban," katanya.

Sebelumnya, kata dia, terdapat kesepakatan damai antara keluarga korban dan pelaku. Udin mengatakan meskipun proses hukum sementara berjalan di kepolisian, upaya damai menjadi opsi yang bisa ditempuh.

ADVERTISEMENT

"Problem solving, kan, begitu. Menyelesaikan perkara itu yang penting ada pengakuan dari kedua belah pihak untuk mau berdamai," tutur Udin.

Diberitakan sebelumnya, siswa SMP Negeri 3 Sungguminasa masing-masing berinisial YI dan MR menganiaya temannya berinisial AA (13) hingga terkapar. Pelaku juga menginjak tubuh korban berulang kali saat terkapar.

Kasus penganiayaan itu terjadi di Jalan Mustafa Daeng Bunga, Kelurahan Romangpolong, Kecamatan Somba Opu, Senin (12/8). Belakangan insiden yang terekam kamera itu viral di media sosial.

"Penyebab kasusnya karena mereka bercanda, anak-anak bercanda saling ganggu akhirnya menantang, mengajak berkelahi akhirnya mereka berkelahi," kata Kepala Dinas Pendidikan Gowa, Taufiq Mursad kepada detikSulsel, Kamis (29/8).

Namun Taufiq tidak merinci bentuk candaan yang dimaksud. Namun dia mengaku kasus itu sebenarnya telah diselesaikan secara kekeluargaan dan siswa yang terlibat diberi sanksi skorsing.

"Jadi status kasus itu pada saat kejadian, itu sudah langsung ditindaklanjuti oleh guru BK-nya, sudah dipertemukan pelakunya dengan orang tuanya, dan waktu itu mereka sepakat untuk damai dan tidak diberi sanksi keras, tapi telah diberi sanksi untuk skorsing," bebernya.




(sar/hsr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads