Kakak-Adik di Luwu Tembak Petani Pakai Senjata Api Rakitan Ditangkap

Kakak-Adik di Luwu Tembak Petani Pakai Senjata Api Rakitan Ditangkap

Muhammad Aulia Pammase Batara - detikSulsel
Jumat, 09 Agu 2024 15:19 WIB
A shadow of a hand holding a gun in his hand.
Ilustrasi. Foto: Getty Images/iStockphoto/ugurhan
Luwu -

Dua Pria kakak beradik bernama Anas (45) dan Nursaleh (39) di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan (Sulsel), ditangkap polisi usai menembak seorang petani Syamsu Alam (21) menggunakan senjata api rakitan. Kedua pelaku kini telah ditahan di Mapolres Luwu.

"Anas kami amankan karena sempat mengancam korban dengan sebilah parang, sedangkan Nursaleh yang menembak korban Syamsu Alam menggunakan senjata rakitan," kata Kasat Reskrim Polres Luwu AKP Muhammad Saleh kepada detikSulsel, Jumat (9/8/2024).

Penembakan itu terjadi di Desa Binturu, Kecamatan Larompong, Luwu, Minggu (4/8) sekira pukul 08.00 Wita. Saat itu, korban berangkat ke kebun cengkeh miliknya dan tiba-tiba kedua pelaku mendahului dan memberhentikan korban.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Di situ pelaku Anas turun dari sepeda motor dan mendekati korban lalu mencabut parang miliknya, tetapi korban saat itu menahan tangan Anas," ungkap Saleh.

Pelaku lainnya yaitu Nursaleh kemudian mengeluarkan senjata api rakitan milik peninggalan orang tuanya dan menembak korban. Akibatnya, satu proyektil yang ditembakkan pelaku bersarang di bagian bawah telinga korban sehingga harus dilakukan tindakan operasi.

ADVERTISEMENT

"Adapun pelaku setelah menembak, kabur dan membuang barang bukti senjata api rakitan tersebut ke sungai tak jauh dari TKP," jelas Saleh.

Tim Resmob Polres Luwu yang mendapat laporan insiden itu melakukan serangkaian penyelidikan dan menangkap kedua pelaku bersembunyi di rumah salah satu keluarganya. Adapun motif pelaku melakukan penembakan didasari dendam lama.

"Antara pelaku dan korban sudah bertahun-tahun tidak saling berbicara, terlebih lagi pelaku semakin emosi ketika sehari sebelum kejadian penembakan, korban Syamsu ini menebang pohon yang sering digunakan oleh pelaku untuk memarkir motornya di lokasi kebun cengkeh," pungkas Saleh.




(ata/hmw)

Hide Ads