Peristiwa itu terjadi di Jalan Poros Lanca, Dusun IV Lanca Baru, Desa Lanca, Kecamatan Tellu Siattinge, Rabu (31/7) sekitar pukul 15.30 Wita. Peristiwa itu berawal dari ketersinggungan pelaku AD yang ditegur di masjid oleh mertua korban dan korban sendiri pada Selasa (30/7).
"Motif di balik pembunuhan ini diduga berawal dari sebuah kesalahpahaman di masjid sehari sebelum kejadian," ujar Kasubsi PIDM Sihumas Polres Bone Iptu Rayendra Muchtar kepada detikSulsel, Kamis (1/8/2024).
"Mertua korban menegur AD karena membawa badik ke masjid, dan korban AJ kemudian ikut menegur, yang membuat AD merasa dipermalukan," lanjut Rayendra.
Dia menuturkan korban diserang oleh kedua pelaku saat dalam perjalanan pulang dari bekerja di kandang ayam milik Petta Aji Bunga. Kedua pelaku langsung menyerang korban menggunakan senjata tajam di Jalan Poros Lanca.
"AH menyerang korban dengan parang, sementara AD menggunakan badik. Korban meninggal di tempat usai mendapat 7 luka bacok," terangnya.
"Korban mengalami luka terbuka di bagian kepala belakang sebelah kanan, luka terbuka di pundak belakang, luka terbuka di punggung sebelah kiri. Kemudian luka robek pada perut bagian depan dan keluar usus, luka robek pada perut sebelah kiri, luka robek pada lengan tangan kiri, dan luka terbuka pada betis sebelah kanan," sambung Rayendra.
Rayendra menuturkan pihaknya kemudian mengamankan kedua pelaku tak lama setelah kejadian. Pelaku AH menyerahkan diri ke Polsek Dua Boccoe sedangkan AD diamankan di kebunnya.
"Kedua pelaku sudah diamankan beserta barang bukti berupa parang dan badik. Saat ini sudah diamankan di Mapolres Bone," jelasnya.
(hsr/asm)