Polisi menduga perusakan rumah dinas Ketua DPRD Maluku Tenggara, Maluku, Minduchri Kudubun merupakan rentetan bentrok dua kelompok pemuda. Meski begitu, motif sebenarnya masih selidiki.
"Kita masih selidiki motif perusakan rumah dinas Ketua DPRD Maluku Tenggara. Tapi dugaan awal, merupakan rentetan dari bentrok yang berimbas terhadap rusak rumah dinas (Minduchri Kudubun)," kata Kapolres Maluku Tenggara AKBP Frans Duma kepada detikcom, Selasa (16/7/2024).
Dua kelompok pemuda yang berdekatan dengan rumah dinas Minduchri di kompleks Pemda Kelurahan Ohoijang, Kecamatan Kei Kecil, Kabupaten Maluku Tenggara, terlibat bentrok pada Sabtu (13/7) pukul 23.40 WIT. AKBP Frans mengatakan, pihaknya masih mendalami rentetan bentrok itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau di Maluku Tenggara memang sering terjadi bentrok, tapi kita masih dalami lagi motif sebenarnya dari perusakan rumah," jelasnya.
AKBP Frans mengatakan, sejauh ini pihaknya telah memeriksa istri dan anak dari Ketua DPRD Maluku Tenggara. Termasuk juga dua orang yang diduga sebagai pelaku.
"Istri dan anak dari Minduchri (Ketua DPRD Maluku Tenggara) sudah kita periksa. Selain itu, dua orang yang diduga sebagai pelaku perusakan. Tapi belum terungkapnya motif perusakan," jelasnya.
AKBP Frans juga belum menjelaskan lebih jauh jumlah orang yang merusak rumah tersebut. Dia mengaku, penyidik masih menyelidiki.
"Kalau jumlah berapa merusak rumah, sabar dulu yah, kini kita fokus mengungkap motifnya dulu," paparnya.
Sementara itu, Ketua DPRD Maluku Tenggara Minduchri Kudubun mengatakan setiap kali terjadi bentrok, rumahnya tak pernah dirusak, namun baru kali ini. Dia pun menduga perusakan sudah direncanakan karena disertai dengan ancaman pembunuhan.
"Saya menduga sudah direncanakan. Sebab istri dan anak saya juga diteriaki orang tidak kenal (OTK) ingin dibunuh," jelasnya saat dikonfirmasi terpisah.
Sebelumnya diberitakan, sekelompok OTK datang ke rumah dinas Minduchri Kudubun melakukan perusakan pada Sabtu (13/7) pukul 23.40 WIT. Saat itu Minduchri berada di Ambon.
"Kelompok OTK merusak rumah dinas saya," kata Minduchri Kudubun kepada detikcom, Senin (15/7).
Insiden itu membuat anak dan istri Minduchri yang berada di dalam rumah panik dan berusaha menyelamatkan diri lewat pagar. Namun pagar yang tinggi menyebabkan anak dan istrinya terluka.
"Pagarnya tinggi sekali, karena panik dengan teriakan ingin dibunuh makanya anak dan istri lalu memanjat pagar hingga mereka alami luka lecet. Anak dan istri lalu bersembunyi di rumah warga," jelasnya.
(ata/sar)