Detik-detik Bos Distro di Palembang Bunuh Pegawai Koperasi gegara Utang

Sumatera Selatan

Detik-detik Bos Distro di Palembang Bunuh Pegawai Koperasi gegara Utang

Tim detikSumbagsel - detikSulsel
Kamis, 04 Jul 2024 12:59 WIB
Polisi saat melakukan evakuasi jasad pegawai koperasi yang dikubur di belakang distro Ppalembang
Polisi saat mengevakuasi jasad pegawai koperasi usai dibunuh bos distro di Palembang. Foto: Rio Roma Dhoni
Palembang - Bos distro bernama Antoni di Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel), nekat menghabisi nyawa pegawai koperasi, Anton Eka Saputra (25) di tokonya gegara masalah utang. Antoni sakit hati utangnya kepada korban membengkak.

Melansir detikSumbagsel, Kapolrestabes Palembang Kombes Harryo Sugihhartono mengatakan Antoni memiliki utang kepada korban sebesar Rp 5 juta. Namun utang tersebut membengkak hingga mencapai Rp 24 juta.

"Pelaku kecewa dan kesal karena utangnya jadi membengkak Rp 24 juta. Dan sempat terjadi cekcok antara korban dan pelaku," kata Harryo, Senin (1/7/2024).

Pelaku yang sudah gelap mata lalu menghubungi keponakan istrinya bernama Kelvin. Dia meminta Kelvin untuk membantunya membunuh Anton. Sementara Kelvin, turut mengajak teman satu kosnya bernama Pongki Saputra untuk membantu melakukan pembunuhan.

Belakangan, korban datang ke distro pelaku untuk menagih utang. Saat itu korban mulanya diminta untuk masuk dan duduk.

"Pada saat hari kejadian pembunuhan, korban datang ke distro untuk menagih utang kepada Antoni. Korban pun masuk ke dalam toko dan dipersilahkan untuk duduk," ujar Harryo.

Korban lalu mengeluarkan kertas catatan dari dalam tasnya. Melihat korban yang mulai lengah, Antoni pun memberi isyarat kepada Pongki untuk mengeksekusi korban.

"Saat korban mengeluarkan kertas catatan dalam tasnya, pelaku Antoni langsung memberikan isyarat dengan mengedipkan mata kepada pelaku Pongki untuk memukul korban dengan kunci pas yang sudah disiapkan pelaku Antoni," tuturnya.

Pongki pun memukul kepala korban dengan kunci pas yang disimpan di bawah baju sebanyak satu kali. Korban pun tersungkur hingga lehernya dijerat oleh Kelvin menggunakan kabel seling.

"Pelaku Kelvin dan Antoni bergantian menarik kabel sling tersebut. Untuk memastikan korban meninggal, saudara Kelvin kembali memukul korban dengan kunci pas sebanyak 5 kali dan Antoni satu kali," ungkapnya.

Selanjutnya, ketiga pelaku membawa korban ke belakang distro lalu menguburnya dengan cara dicor. Setelah itu, pelaku Antoni mengambil uang milik korban untuk dibagikan ke dua pelaku lainnya lalu kabur.

"Tersangka Antoni mengambil uang milik korban Rp 35 juta dan diberikan ke Pongki serta Kelvin masing-masing Rp 1,5 juta. Sisanya Rp 32 juta diambil Antoni untuk melunasi utang-utangnya dan lari ke Padang Sumatera Barat," ungkapnya.

Pelaku Pongki turut mengambil sepeda motor dan HP milik korban setelah menerima uang. Sepeda motor korban dibawa Pongki ke Empat Lawang dan dijual seharga Rp 8,9 juta. Uang itu dipakai untuk modal berangkat ke Batam, sementara HP korban dipakai.

"Untuk saudara Kelvin saat dilakukan penangkapan di kosnya berada di sekip sudah tidak ada lagi dan saat ini anggota masih memburu tersangka Kelvin," ungkapnya.

Belakangan, korban ditemukan terkubur di halaman belakang distro, kawasan Maskarebet, Kelurahan Talang Kelapa, Kecamatan Sukarami, Palembang, Rabu (26/6). Sebelumnya, korban sempat dilaporkan keluarganya menghilang pada Sabtu (8/6) lalu dilaporkan ke polisi.

Dari laporan pihak keluarga di kepolisian, Satreskrim Polrestabes Palembang langsung melakukan penyelidikan hingga akhirnya berhasil menangkap Pongki Saputra. Dari penangkapan itulah terungkap jasad korban dicor di halaman belakang distro.


(asm/hsr)

Hide Ads