Polisi kini tengah mendalami kasus dugaan pemerkosaan siswi SD berinisial RS (13) oleh 26 pria di Kota Baubau, Sulawesi Tenggara (Sultra). Sejumlah nama terduga pelaku telah dikantongi polisi namun ada yang sudah kabur.
"Masih didalami beberapa pihak yang berpotensi sebagai saksi maupun terduga pelaku. Ada beberapa orang sudah lari karena tahu anak ini sudah laporan," kata Kapolres Baubau AKBP Bungin Masokan Misalayuk kepada detikcom, Jumat (21/6/2024).
Bungin mengungkapkan pihaknya masih melengkapi alat bukti guna dilakukan penyelidikan dan penyidikan. Namun Bungin belum bisa mengungkapkan lebih jauh terkait alat bukti tersebut dengan mengingat kondisi korban.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami belum bisa ungkap lebih jauh karena korban ini anak di bawah umur, nanti mengganggu psikologi korban dan keluarga," tambahnya.
Dia mengatakan pihaknya belum bisa memastikan jumlah terduga pelaku sebanyak 26 orang. Sebab, kata dia, polisi masih melengkapi alat bukti dan keterangan korban maupun saksi.
"26 orang ini belum kita pastikan tapi kita sudah mengantongi beberapa nama, tapi tidak kita ekspos dulu," ujarnya.
Bungin meminta agar masyarakat bersabar dan memberikan waktu polisi bekerja. Dia enggan berasumsi dalam kasus ini, sehingga pihaknya butuh waktu melakukan pengungkapan.
"Saya akan rangkai jadi alat bukti yang benar, saya tidak mau ada asumsi," pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, siswi SD berinisial RS di Baubau mengaku menjadi korban pemerkosaan oleh 26 pria pada April-Mei 2024. Korban awalnya diperkosa oleh tiga orang terduga pelaku di rumah kosong hingga peristiwa itu berulang sebanyak 7 kali.
"Sekitar 7 kali kejadiannya (pemerkosaan) dan 26 orang (terduga pelaku)," ujar RS kepada detikcom, Kamis (20/6).
(ata/hsr)