Warga di Distrik Bibida, Kabupaten Paniai, Papua Tengah, mendukung aparat TNI menumpas Organisasi Papua Merdeka (OPM) usai menembak mati sopir angkot bernama Rusli (40) asal Sulawesi Selatan (Sulsel). Sebagai bentuk dukungan, warga pun meminta diungsikan sementara waktu ke Gereja Madi.
Rusli tewas ditembak OPM pimpinan Undius Kogoya di Kampung Timida, Distrik Paniai Timur, Kabupaten Paniai, Selasa (11/6) sekitar pukul 13.30 WIT. Para pelaku juga melepaskan tembakan hingga membuat masyarakat setempat ketakutan.
"Para tokoh masyarakat yang mewakili suara para warga setempat, telah menyampaikan kepada pihak aparat keamanan (Apkam) tentang dukungan mereka terhadap operasi penindakan Apkam gabungan terhadap OPM," kata Komandan Satgas Media Koops Habema, Letkol Arh Yogi Nugroho dalam keterangannya, Senin (17/6/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Yogi mengatakan warga tidak menerima kehadiran OPM di wilayah Bibida. Apalagi, OPM kerap menebar teror dengan merampas hasil pertanian dan baru-baru ini menembak mati warga sipil.
"OPM selama ini dengan mengambil paksa hasil kebun, ternak dan bahkan beberapa anak perempuan warga. Aksi-aksi tidak terpuji dan tidak berperikemanusiaan oleh OPM telah sering dan nyata-nyata dilakukan untuk mengintimidasi warga masyarakat," bebernya.
Lebih lanjut, Yogi mengungkap bahwa warga di Distrik Bibida menginginkan daerahnya aman dari segala bentuk ancaman dan gangguan OPM. Aparat keamanan pun bertindak dengan mengambil alih wilayah Distrik Bibida yang selama ini dikuasai OPM.
"Aparat gabungan berhasil dalam merebut wilayah Distrik Bibida, Kabupaten Paniai, yang selama ini dikuasai OPM. Perebutan Distrik Bibida dilakukan pascakelompok OPM pimpinan Undius Kogoya menembak warga sipil tak bersenjata dan tidak berdosa asal Jeneponto, Sulawesi Selatan, bernama Rusli," tuturnya.
"OPM pimpinan Undius Kogoya masih belum jerah dalam usahanya mengganggu keamanan serta situasi kondusif di wilayah Bibida. Terlihat adanya upaya-upaya OPM untuk mengganggu masyarakat di sekitar wilayah Bibida," lanjutnya.
Rentetan aksi teror OPM tersebut membuat warga takut dan meminta diungsikan sementara ke Kabupaten Nabire. Warga bahkan meminta diangkut menggunakan truk aparat yang berada di lokasi.
"Masyarakat meminta mengungsikan mereka sementara waktu dari wilayah Bibida ke Gereja Madi di Kabupaten Paniai. Masyarakat telah mengajukan permohonan bantuan dukungan truk-truk Apkam yang berada di lapangan untuk mengungsikan," jelasnya.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya...
490 Warga Mengungsi ke Nabire
Pj Gubernur Papua Tengah Ribka Haluk mengungkap ada 490 warga dari Distrik Bibida yang mengungsi ke Nabire pascateror OPM pimpinan Undius Kogoya. Ratusan warga tersebut ditampung di Gereja Katolik Santo Stefanus Jayanti sejak Senin (17/6).
"Saat ini tercatat sebanyak 490 orang warga Distrik Bibida, Paniai mengungsi ke Nabire," kata Ribka Haluk dalam keterangannya usai mengunjungi para pengungsi, Senin (17/6).
Ribka mengaku akan mencarikan solusi terkait kondisi masyarakat di Distrik Bibida. Untuk sementara waktu, pihaknya akan memenuhi semua kebutuhan warga selama mengungsi di Nabire.
"Saya berjanji akan mencari solusi terkait permasalahan yang terjadi di Distrik Bibida. Kami pada prinsipnya pemerintah sebagai tempat masyarakat mengadu, kami akan melayani dan menyiapkan tempat dan makan buat warga kita yang yang dari Distrik Bibida," ungkapnya.
Ribka juga memerintahkan tiga dinas terkait untuk memperhatikan kondisi para pengungsi. Dia ingin rasa trauma yang dialami oleh masyarakat segera dipulihkan dan mendapatkan kehidupan yang layak selama di pengungsian.
"Saya telah memerintahkan Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan serta Dinas Sosial untuk turun tangan agar dibentuk tim trauma healing bagi masyarakat pengungsi, khususnya bagi anak-anak. Kita berharap kondisi di Distrik Bibida bisa kembali kondusif," tambahnya.
Selain itu, Ribka juga menyalurkan bantuan berupa sembako. Di antaranya beras 3 ton, mie instan 20 karton, minyak goreng 20 karton, garam 5 karton, penyedap makanan 5 karton, susu balita 14 karton, biskuit balita 5 karton dan biskuit ibu hamil 6 karton.
"Rencananya besok akan kami salurkan beras sebanyak 7 ton ke Kabupaten Paniai, semoga apa yang kami berikan dapat bermanfaat buat warga di sana," tutupnya.
Simak Video "Video Kronologi 18 Anggota OPM Tewas Ditembak TNI di Intan Jaya"
[Gambas:Video 20detik]
(hsr/hsr)