Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Undius Kogoya merupakan dalang pembunuhan sopir angkot asal Jeneponto, Sulawesi Selatan (Sulsel) bernama Rusli (40) di Paniai, Papua Tengah. Satgas Damai Cartenz mengungkap ada 21 kejahatan keji yang dilakukan Undius Kogoya bersama kelompoknya selama empat tahun terakhir.
KKB pimpinan Undius Kogoya melancarkan aksi teror di wilayah Intan Jaya hingga Paniai sejak 2022. Dari rangkaian aksi kejahatannya itu tercatat 5 warga sipil dan 2 anggota TNI meninggal dunia.
"Sepanjang 4 tahun ini atau sejak 2020, KKB pimpinan Undius Kogoya memiliki 21 catatan kriminal," ungkap Kasatgas Humas OPS Damai Cartenz-2024, AKBP Bayu Suseno dalam keterangannya, Senin (17/5/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berdasarkan laporan Satgas Damai Cartenz, ada tiga catatan kriminal yang melibatkan KKB pimpinan Undius Kogoya khusus di tahun 2024. Aksi teror pelaku itu berlangsung di wilayah Paniai.
Salah satunya, penyerangan ke Mapolsek Homeyo dan pembakaran gedung bangunan SDN Inpres Pogapa pada Selasa (30/4). Insiden itu mengakibatkan warga suku Toraja, Aleksander Parapak (20) meninggal dunia.
Selang sebulan kemudian, kelompok Undius Kogoya melakuka pembakaran kios dan penembakan warung hingga pembakaran sekolah di Distrik Paniai Timur, Selasa (21/5). Terakhir, para pelaku menembak mati sopir angkot bernama Rusli pada Selasa (11/6).
"KKB pimpinan Undius Kogoya melakukan penembakan dan pembakaran mobil serta jasad korban atas nama Rusli di Kampung Timida, Distrik Paniai Timur, Kabupaten Paniai, Papua Tengah," tutur Bayu.
Bayu menegaskan Satgas Ops Damai Cartenz-2024 masih mengejar anggota KKB pimpinan Undius Kogoya. Pihaknya berkomitmen melakukan penindakan dan penegakan hukum terhadap KKB di Papua.
"Kami konsisten untuk melakukan penegakan hukum terhadap KKB yang aktif melakukan gangguan kamtibmas di Papua," tegas Bayu.
21 Catatan Kriminal KKB Undius Kogoya
Dihimpun dari data Satgas Damai Cartenz, berikut 21 kejahatan keji dan tak manusiawi yang dilakukan KKB pimpinan Undius Kogoya:
- Pada 8 Agustus 2020, melakukan serentetan tembakan di wilayah Kampung Oesiga, Kabupaten Intan Jaya. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini.
- Pada 15 Agustus 2020, melakukan penembakan terhadap tukang ojek di Intan Jaya, yang mana dalam peristiwa itu tukang ojek bernama Laode Janudin tewas di lokasi kejadian.
- Pada 18 Agustus 2020, kembali melakukan pembakaran terhadap ekskavator di Intan Jaya hingga hangus terbakar.
- Pada 14 September 2020, melakukan penembakan terhadap 2 orang tukang ojek yaitu La Ode dan Fatur di Distrik Sugapa Intan Jaya, akibatnya, kedua korban mengalami luka-luka.
- Pada 17 September 2020, kembali lagi melakukan penganiayaan terhadap masyarakat sipil di Kampung Bilogai, Distrik Sugapa, Intan Jaya, hingga menyebabkan seorang warga bernama Badawi meninggal dunia.
- Pada 17 September 2020, terlibat dalam kontak tembak dengan personel Satgas Apter Hitadipa di Kampung Sugapa Lama, hingga menyebabkan TNI Serka Sahlan meninggal dunia.
- Pada 18 September 2020, melakukan penembakan terhadap pesawat yang akan mengevakuasi Serka Sahlan di Intan Jaya.
- Pada 19 September 2020, kontak tembak dengan personel Satgas Apter Hitadipa di Kampung Hitadipa, Intan Jaya hingga menyebabkan TNI Pratu Dwi Akbar meninggal dunia. Kemudian kembali lagi melakukan kontak tembak dengan personel Koramil persiapan Hitadipa hingga seorang pendeta Yeremias Y tewas tertembak.
- Pada 23 September 2020, lagi-lagi melakukan penembakan terhadap aparat keamanan di depan kantor Bupati Intan Jaya.
- Pada 25 September 2020, kontak tembak dengan aparat TNI di Bandara Sugapa.
- Pada 30 September 2020, melakukan aksi penembakan terhadap Mapolsek Sugapa.
- Pada 4 Oktober 2020, melakukan aksi penembakan terhadap rombongan Dirkrimum dan Dasat Brimob di Distrik Sugapa.
- Pada 5 Oktober 2020, kembali lagi melakukan kontak tembak dengan personel TNI-Polri di Kodim Apter Distrik Sugapa.
- Pada 7 Oktober 2020, melakukan aksi penembakan oleh terhadap pewarta Agustinus Duwitau di Damogoa hingga terluka.
- Pada 8 Oktober 2020, melakukan aksi penembakan terhadap pesawat di Bandara Bilogai Intan Jaya.
- Pada 9 Oktober 2020, melakukan aksi penembakan terhadap rombongan Tim Pencari Fakta Kemenkopolhukam di Distrik Sugapa. Anggota TPF Bambang terluka dan Sertu Faisal dan Pratu Ginanjar terluka akibat insiden itu.
- Pada 30 Maret 2022, Undius Kogoya dan Aibon Kogoya kembali melakukan pembakaran gedung sekolah dan hingga menganiaya dua warga sipil di Distrik Hitadipa, Kabupaten Intan Jaya, Papua.
- Pada 18 Juli 2023, melakukan penembakan pesawat Smart Aviation yang dipiloti Kapten M Farhan dan Wahyu sebagai copilot dengan mengangkut tujuh anggota Brimob dari Bandara Moses Kilangin tujuan Distrik Homeyo.
- Pada 30 April 2024, lagi-lagi melakukan penyerangan ke Mapolsek Homeyo dan pembakaran gedung bangunan SDN Inpres Pogapa akibatnya, 1 masyarakat sipil suku toraja menjadi korban atas nama Aleksander Parapak (20) laki-laki, meninggal dunia.
- Pada 21 Mei 2024, melakukan pembakaran kios dan penembakan warung hingga pembakaran sekolah di Distrik Paniai Timur.
- Pada 11 Juni 2024, melakukan penembakan dan pembakaran mobil serta jasad korban atas nama Rusli di Kampung Timida, Distrik Paniai Timur, Kabupaten Paniai, Papua Tengah.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya...
Anak Buah Undius Kogoya Ditembak Mati
Personel TNI dan Polri melakukan perburuan terhadap KKB pimpinan Undius Kogoya pasca-penembakan sopir angkot hingga tewas. Saat melakukan patroli, aparat gabungan merebut markas KKB di Distrik Bibida, Paniai, Jumat (14/6).
Saat itu, terjadi aksi kontak tembak hingga satu anak buah KKB pimpinan Undius Kogoya bernama Danis Murib (DM) alias Baganiok Murib dilaporkan tewas. Jenazah Danis Murib ditemukan setelah aparat melakukan penyisiran di sekitar lokasi kejadian.
"Kami identifikasi diduga bernama Danis Murib (DM) alias Baganiok Murib (BM). DM alias BM merupakan anggota aktif dari Tenius Waker dan Undius Kogoya," ungkap Bayu.
Bayu menjelaskan, jenazah Danis Murib ditemukan menggunakan kaos hitam dengan atribut KKB. Pelaku mengalami luka tembak di bagian dada.
"DM alias BM merupakan KKB dari Intan Jaya yang selama 3 bulan terakhir ini aktif melakukan gangguan-gangguan kamtibmas di Paniai," bebernya.
Belakangan, aparat kembali menemukan satu jenazah yang belum diketahui identitasnya saat penyisiran di Kampung Udigimi, Paniai, Senin (17/6) sore. Jenazah itu ditemukan menggunakan menggunakan kaos warna biru dan celana hijau.
"Dengan kondisi luka memar di beberapa bagian tubuh dan luka terbuka di bagian punggung dan ketiak kanan. Kemungkinan karena tusukan benda tajam," jelas Bayu.
Bayu menduga jenazah itu merupakan warga sipil korban KKB. Dari luka yang terdapat di mayat itu, korban diduga tewas karena dibunuh.
"Kalau dari ciri-ciri fisik kemungkinan masyarakat sipil yang ketemu KKB yang lari, terus dibunuh agar tidak memberitahukan kepada pasukan kami di lapangan," tuturnya.
Danis Murib Ternyata Desertir TNI
Danis Murib yang tewas ditembak mati aparat ternyata anggota TNI yang meninggal tugas atau desertir. Panglima Komando Gabungan Wilayah (Kogabwilhan) III Letjen TNI Richard Tampubolon membenarkan hal tersebut.
"Danis Murib telah melaksanakan kelana yudha dengan meninggalkan Pos Moanemani Baru di wilayah Distrik Kamu, Kabupaten Dogiyai, Papua Tengah pada 14 April 2024 pukul 10.20 WIT yang lalu," ungkap Richard dalam keterangannya, Senin (17/6).
Richard mengklaim langkah aparat menembak mati Danis Murib dapat melemahkan gerakan KKB alias Organisasi Papua Merdeka (OPM). Dia mengatakan hal ini dapat berdampak pada stabilitas keamanan.
"Demi kelancaran proses percepatan pembangunan di Papua," sambung Richard.
Simak Video "Video Kronologi 18 Anggota OPM Tewas Ditembak TNI di Intan Jaya"
[Gambas:Video 20detik]
(sar/sar)