Polisi Bicara Kemungkinan Usut Pidana 37 Jemaah Haji Pakai Visa Palsu

Polisi Bicara Kemungkinan Usut Pidana 37 Jemaah Haji Pakai Visa Palsu

Andi Audia Faiza Nazli Irfan - detikSulsel
Rabu, 05 Jun 2024 18:23 WIB
Ilustrasi Haji
Ilustrasi jemaah haji. Foto: Infografis detikcom
Makassar -

Polda Sulawesi Selatan (Sulsel) tidak menutup kemungkinan akan mengusut dugaan tindak pidana di balik kasus 37 jemaah menggunakan visa palsu untuk melaksanakan ibadah haji. Namun, polisi menunggu apakah ada jemaah yang merasa menjadi korban.

"Polda akan menyelidiki atau tidak, itu tergantung 34 jemaah yang sudah dipulangkan. Jika mereka melapor karena merasa dirugikan oleh pihak tertentu di Indonesia, maka pasti Polda akan tangani (kasus ini)," kata Kapolda Sulsel Irjen Andi Rian R Djajadi kepada detikSulsel, Rabu (5/6/2024).

Di lain sisi, kata Andi Rian, otoritas Arab Saudi telah mengusut kasus ini. Dia menyinggung 3 dari 37 jemaah itu masih ditahan di Arab Saudi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Yang dianggap bersalah oleh pemerintah Saudi langsung ditahan untuk proses hukum di sana," tambah Rian.

Sementara itu, Kepala Bidang Pelaksanaan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag Sulsel Ikbal Ismail mengungkapkan bahwa 34 WNI tersebut sudah tiba di Bandara Soekarno-Hatta pada Sabtu (1/6) lalu. Sayangnya, para jemaah itu tidak melapor ke pihak Kemenag.

ADVERTISEMENT

"34 (jemaah) sudah balik. Permasalahannya sekarang adalah jemaah yang kembali ini belum ada kontak langsung ke kami (Kemenag)," kata Ikbal.

"Harusnya begitu (jemaah dideportasi melapor ke Kemenag). Saya sudah taruh nomor telepon (saya) di media sosial sehingga keluarga atau korban sendiri dapat melapor ke kami," tambahnya.

Diketahui, Ikbal mengatakan 34 jemaah tersebut bukan hanya berasal dari Sulsel, melainkan ada juga jemaah yang berasal dari luar Sulsel. Ia menerangkan bahwa 34 jemaah tersebut antara lain warga Makassar berjumlah 20 orang, satu orang lainnya berasal dari Kota Palopo, sisanya berasal dari luar Sulsel.

"Selain 21 yang dari Sulsel, sisanya ada (jemaah asal) Bogor, Patih, dan Kendari. Kami masih pendalaman (asal jemaah) juga," katanya.




(hmw/ata)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads