Pria bernama Refly (36) mengaku membunuh ayah angkatnya berinisial FP (43) di Kabupaten Pulau Morotai, Maluku Utara, gegara dituduh selingkuh dengan istri korban inisial FA (24). Pelaku juga melakukan kekerasan seksual terhadap istri korban akibat tuduhan tersebut.
"Keterangan dari pelaku karena (merasa) jengkel, suami korban cemburu terhadap pelaku dan pelaku dituduh ada hubungan sama istri korban. Berulang kali (pelaku) ditanya sama korban pembunuhan, puncaknya di hari terjadi pembunuhan," ujar Kapolres Pulau Morotai AKBP Agung Cahyono kepada detikcom, Jumat (17/5/2024).
Setelah pembunuhan itu, lanjut Agung, istri korban mengalami kekerasan seksual. Namun Agung tidak merinci dugaan kekerasan seksual yang dimaksud, dan pihaknya menegaskan istri korban tidak sampai diperkosa.
"Korban memang mau diperkosa. Berdasarkan hasil pendalaman dari keterangan korban dan pelaku sinkron, jadi pada saat (pelaku) akan melakukan (pemerkosaan), alat vital pelaku tidak berfungsi," ujarnya.
Atas perbuatannya pelaku dijerat pasal berlapis, yakni Pasal 338 KUHP dan Pasal 351 Ayat 3 KUHP. Agung menambahkan, pelaku terancam hukuman penjara 15 tahun.
"Sudah dilakukan gelar perkara dan penetapan tersangka terkait tindak pidana pembunuhan," tegas Agung.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Pulau Morotai Iptu Ismail Salim mengaku pelaku dan korban sudah diperiksa terkait kasus pembunuhan tersebut. Dia mengaku pelaku tidak sempat melakukan pemerkosaan terhadap istri korban.
"Pelaku tidak sempat melakukan persetubuhan. Hanya fakta yang didapat ada kekerasan seksual di sana (lokasi kejadian)," ucap Ismail yang dikonfirmasi terpisah.
Diketahui, pembunuhan itu terjadi di Dusun Cao Besar, Desa Daruba, Kecamatan Morotai Selatan, Pulau Morotai, Minggu (5/5) sekitar pukul 07.15 WIT. Namun Ismail tidak merinci kronologi pembunuhan dan kekerasan seksual yang dialami oleh istri korban.
"Rinciannya (kronologi) saya tidak bisa buka, yang jelas (istri korban) tidak sampai diperkosa, tidak sampai disetubuhi," pungkasnya.
Simak Video "Video Pria 65 Tahun Perkosa Lansia di Mamuju, Kepergok Anak-Cucu Korban"
(sar/asm)