Cerita 30 Warga Maybrat Terpaksa Gabung OPM gegara Kerap Diintimidasi

Papua Barat Daya

Cerita 30 Warga Maybrat Terpaksa Gabung OPM gegara Kerap Diintimidasi

Juhra Nasir - detikSulsel
Rabu, 15 Mei 2024 09:00 WIB
30 anggota OPM Berikrar kembali ke NKRI.
Foto: 30 anggota OPM Berikrar kembali ke NKRI. (Dok. Istimewa)
Maybrat -

Sebanyak 30 anggota Organisasi Papua Merdeka (OPM) pimpinan Manfret Fatem di Kabupaten Maybrat, Papua Barat Daya, berikrar kembali ke Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Mereka mengaku bergabung dengan OPM karena dipaksa dan diintimidasi menggunakan senjata oleh pentolan OPM lainnya.

Mereka menyerahkan diri di halaman Pos Aimasa Satgas Yonif 133/YS, Kampung Aimasa, Distrik Aifat Timur Tengah, Kabupaten Maybrat pada Senin (13/5). Salah satu anggota OPM bernama Feliks Fomaer (30) mengaku kembali ke NKRI sebab ingin hidup tenang dan menyekolahkan anak-anaknya.

"Sa (saya) kembali bergabung ke NKRI karena sa (saya) ingin nama sa (saya) putih lagi, bersih lagi. Sa (saya) mau anak-anak sekolah, hidup normal dan hidup tenang," kata Feliks dalam keterangan diterima detikcom, Selasa (14/5/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di sisi lain, dia mengaku bergabungan dengan OPM karena kerap diintimidasi pakai senjata. Hal tersebut juga dialami warga lainnya sehingga mereka terpaksa menjadi anggota OPM pimpinan Manfret Fatem.

"Sa (saya) dan warga kampung dipaksa dan diintimidasi dengan menggunakan senjata oleh OPM untuk bergabung kalau tidak sa (saya) dan masyarakat menuruti kami akan mendapatkan hukuman," ungkapnya.

ADVERTISEMENT

Lebih lanjut, Feliks mengatakan kebaikan TNI menjadi salah satu keberaniannya untuk kembali ke NKRI. Dia menegaskan akan setia kepada NKRI maupun masyarakat.

"Sa (saya) melihat bapak-bapak TNI dari Satgas Yonif 133/YS sangat peduli dan baik terhadap masyarakat, sehingga sa berani berikrar untuk setia kepada NKRI bersama warga yang lain," tegasnya.

Awal Mula 30 Anggota OPM Kembali ke NKRI

Kepala Penerangan Korem 181/PVT Mayor Inf Bambang Triyono membenarkan 30 anggota OPM kembali bergabung dengan NKRI. Tiga puluh anggota OPM tersebut masing-masing berinisial FF, AS, LS, PS, YS, YF, EMF, MM, VF, NF, HM, KS, DM, VW, ES, LA, SS, YS, JF, FA, MF, ST, DS, MW, WW, FA, YA, EE, HF, dan SA.

"Iya benar ada 30 orang eks OPM kembali ke NKRI," kata Bambang Triyono kepada detikcom, Selasa (14/5).

Dia menyebut 30 orang tersebut berasal dari 6 kampung di Kabupaten Maybrat. Dari catatan buku yang ditemukan, mereka sebelumnya bergabungan dengan OPM pimpinan Manfret Fatem.

"Nama yang ada didapatkan dalam buku catatan itu kelompok Manfret Fatem," ujarnya.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya...

Sementara itu, Dansatgas Yonif 133/YS Letkol Inf Andhika Ganessakti mengatakan awalnya, anggota yang patroli menemukan dokumen yang berisikan 30 nama anggota OPM. Dalam buku tersebut tertera struktur kepengurusan OPM wilayah Sorong Raya.

"Cerita bermula dari Tim Patroli Satgas Yonif 133/YS yang menemukan barang bukti berupa dokumen yang berisi catatan nama-nama orang yang terlibat dalam struktur OPM wilayah Sorong Raya di sebuah rumah kosong tidak berpenghuni di Kampung Aitrem, Distrik Aifat Timur-Maybrat," bebernya.

Aparat kemudian memeriksa 30 anggota OPM tersebut. Kepada penyidik, mereka mengaku terpaksa bergabung karena kerap diintimidasi oleh anggota OPM lainnya.

"Benar bahwa sebagian besar dari mereka terpaksa ikut bergabung dalam OPM wilayah Sorong Raya dikarenakan mereka kerap mendapat intimidasi dari pentolan-pentolan OPM," terangnya.

"Seiring berjalannya waktu, dikarenakan mereka sering melihat dan merasakan berbagai aksi kekejaman yang dilakukan oleh OPM membuat mereka sadar bahwa mereka telah mengikuti jalan yang bertentangan dengan keutuhan NKRI," tambahnya.

Andhika mengaku pihaknya kemudian melakukan koordinasi dengan para tokoh masyarakat di Distrik Aifat Timur. Akhirnya, 30 anggota OPM tersebut meminta untuk berikrar kembali ke NKRI.

"Mereka meminta langsung kepada Satgas Yonif 133/YS agar dibuatkan acara khusus untuk mereka dapat berikrar setia kepada NKRI dengan disaksikan oleh para tokoh di Distrik Aifat Timur dan pemerintah daerah Kabupaten Maybrat," ungkapnya.

Halaman 2 dari 2
(hsr/asm)

Hide Ads