Peran Anggota Organisasi Papua Merdeka (OPM) Anan Nawipa (33) dalam kasus pembunuhan Danramil 1703-4/Aradide Lettu Inf (Anm) Oktovianus Sogalrey (OS) kini terkuak. Anan ternyata menjadi eksekutor penembakan.
Peran Anan sebagai eksekutor penembakan itu dibenarkan Kepala Penerangan (Kapen) Kogabwilhan 3 Kolonel Czi Gusti Nyoman. Hal itu diketahui berdasarkan pengakuan Anan saat menjalani pemeriksaan.
"Iya (Anan Nawipa yang menembak Danramil Aradide)," kata Gusti Nyoman kepada detikcom, Selasa (14/5/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Anan sendiri telah menjalani pemeriksaan oleh aparat pada Sabtu (11/5). Pemeriksaan turut dilakukan oleh Satuan Intelijen Koops TNI Babema.
"Pemeriksaan oleh Satuan Intelijen Koops TNI Habema terhadap terduga penembak Danramil Aradide Paniai merupakan upaya aparat keamanan dalam meyakinkan pelaku sebenarnya demi penegakan hukum yang berlaku," ungkap Penerangan Koops Habema Letkol Arh Yogi Nugroho dalam keterangannya.
Yogi memastikan proses pemeriksaan berjalan profesional serta sesuai aturan yang berlaku. Pihaknya juga kini masih mengintai pergerakan 6 daftar pencarian orang (DPO) lainnya.
"Tim Pemeriksa yang merupakan personel Satuan Intelijen Koops TNI Habema melakukan tugas pemeriksaan terduga secara profesional sesuai aturan dan ketentuan yang berlaku. Sejumlah orang yang diduga pelaku pembunuhan terus diintai dan diikuti gerak-geriknya oleh para Aparat Keamanan untuk dilakukan penangkapan," ungkapnya.
Anan Nawipa Bunuh Danramil Aradide karena Benci TNI-Polri
Lettu Oktovianus Sogalrey gugur ditembak OPM di daerah Pasir Putih, Distrik Aradide pada Kamis (11/4). Anan juga mengaku kelompoknya yang membunuh Danramil Aradide karena membenci anggota TNI-Polri.
"Anan Nawipa mengakui kelompoknya lah yang melakukan pembunuhan terhadap Danramil 1703-4/Aradide karena mereka sangat membenci anggota TNI-Polri," ungkap Kepala Operasi Damai Cartenz 2024 Kombes Faizal Ramadhani dalam keterangannya, Minggu (12/5).
Pengakuan itu terungkap usai Anan Nawipa menjalani pemeriksaan di Posko Timika, Minggu (12/5). Hanya saja, Faizal tidak menjelaskan lebih lanjut terkait kebencian pelaku terhadap korban sehingga melakukan penyerangan.
Faizal hanya mengungkapkan jika penyerangan tersebut melibatkan enam pelaku lain yang masih dalam pengejaran aparat. Sementara Anan Nawipa sendiri disebut bergabung menjadi OPM setahun terakhir.
Adapun enam pelaku lain yang terlibat, yakni Osea Satu Boma, Jemi alias Yegetaka Degei, Yakob Bonai alias Bonai Bon, Yakobus Nawipa, Kleibou Nawipa, dan UKM. Faizal mengatakan masih mendalami peran para pelaku.
"Anan Nawipa merupakan anggota OPM pimpinan Osea Satu Boma dan sudah bergabung selama satu tahun yang bermarkas di Markas Kebo," bebernya.
Selengkapnya di halaman selanjutnya.
Anan Nawipa Teman Dekat Danramil Aradide
Kasatgas Humas Operasi Damai Cartenz 2024 AKBP Bayu Suseno menyayangkan perbuatan pelaku. Apalagi belakangan diketahui jika korban dan pelaku ternyata saling kenal.
"Ya, sangat disayangkan padahal Almarhum sangat dekat dengan pelaku selama ini," ucap Bayu.
Bayu tidak menjelaskan sejak kapan perkenalan Anan Nawipa dan Oktivianus Oktovianus Sogalrey. Namun korban kerap memberikan sembako untuk keluarga pelaku.
"Anan Nawipa mengenal dengan baik korban Lettu (Anm) Oktovianus Sogalrey, karena dia sering dikasih sembako oleh korban untuk keluarganya yang tinggal di Kampung Ekadide," imbuhnya.