Nasib Rektor UNU Gorontalo Diduga Lecehkan Dosen-Staf Kini Terancam Dipecat

Gorontalo

Nasib Rektor UNU Gorontalo Diduga Lecehkan Dosen-Staf Kini Terancam Dipecat

Tim detikNews - detikSulsel
Sabtu, 27 Apr 2024 09:00 WIB
Kampus Universitas Nahdlatul Ulama Gorontalo (UNU Gorontalo).
Foto: Kampus Universitas Nahdlatul Ulama Gorontalo (UNU Gorontalo). (Apris Nawu/detikcom)
Gorontalo -

Nasib Rektor Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Gorontalo Amir Halid terancam dipecat usai diduga melecehkan 11 orang yang terdiri dari dosen dan staf kampus. Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) telah menonaktifkan Amir Halid sebelum para korban membuat laporan ke Polda Gorontalo.

"Laporan kasus itu sudah agak lama. BP2 (Badan Penyelenggara Pelaksana) UNU Gorontalo sudah menonaktifkan sebelum dilaporkan polisi," kata Ketua PBNU Rumadi Ahmad dilansir dari detikNews, Jumat (26/4/2024).

Rumadi Ahmad mengatakan Amir Halid akan dipecat dari jabatanya. PBNU kini sedang memproses Surat Keputusan (SK) pemberhentian Amir Halid sebagai Rektor UNU.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sekarang sedang proses SK pemberhentian dari PBNU," ujarnya.

Dia pun menegaskan bahwa PBNU serius untuk mewujudkan kampus UNU bebas dari kekerasan dan pelecehan seksual. PBNU pun tidak akan memberikan toleransi dalam kasus Amir Halid.

ADVERTISEMENT

"Zero tolerance," katanya.

11 Korban Lapor Polisi

Kuasa hukum korban, Nismawati Male mengatakan Amir Halid diduga melakukan pelecehan seksual ke dosen dan staf kampus lima hari setelah dilantik jadi Rektor UNU Gorontalo pada Oktober 2023. Namun para korban baru melaporkan Amir Halid ke Polda Gorontalo pada Selasa (23/4).

"Untuk kejadian kasus pelecehan dari tahun 2023. Kalau kronologi pertama itu dari lima hari setelah dia (Amir Halid) dilantik menjadi Rektor UNU Gorontalo," kata kuasa hukum korban, Nismawati Male kepada detikcom.

Nismawati mengungkap Amir Halid melakukan dugaan pelecehan di lingkungan kampus. Para korban mengalami pelecehan seksual secara fisik dan verbal.

"Pelecehan seksual baik dia fisik maupun verbal. (Kalau) fisik itu raba-raba begitu, terus yang verbal itu kata-kata yang kotor. Perbuatan ini dilakukan berulang-ulang di dalam kampus," bebernya.

Dia pun berharap kasus ini segera diusut tuntas aparat kepolisian. Nismawati juga meminta jika ada pihak lain yang diduga menjadi korban agar segera melapor.

"Untuk sekarang korban dari dosen total ada 8 dosen, kemudian 3 staf kampus yang akan melapor Polda Gorontalo. Totalnya keseluruhan 11 orang korban akan melapor," ujar Nismawati.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya...

Amir Halid Bantah Lakukan Pelecehan

Nismawati menambahkan kasus dugaan pelecehan dilakukan Amir Halid sempat ingin diselesaikan secara mediasi. Namun Amir Halid membantah dugaan pelecehan seksual itu, sehingga korban memutuskan melaporkannya ke polisi.

"Kemarin kami sudah berupaya untuk mediasi. Namun, dari pihak oknumnya ini lebih membantah, jadi dia (Amir Halid) hanya menantang," ujarnya.

Satuan Tugas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (Satgas PPKS) UNU Gorontalo juga telah mendalami kasus tersebut. Satgas PPKS UNU Gorontalo total menerima 11 laporan dari korban.

"Untuk korban ada sekitaran 11 orang, (rinciannya) untuk korban ini 8 orang dosen dan 3 tenaga pendidik atau staf. Jadi mahasiswi tidak ada, hanya 11 orang korban," ujar anggota Satgas PPKS UNU Gorontalo Devika Rahayu Daud kepada wartawan, Jumat (26/4).

Devika memastikan akan tetap mengawal kasus yang telah bergulir di kepolisian ini. Satgas PPKS juga akan memberikan pendampingan terhadap 11 korban.

"Saat ini upaya kami, sudah dalam proses pelaporan di Polda (Gorontalo). Ya, dan sudah 11 korban telah melapor dan itu kami juga telah mendampinginya di Polda Gorontalo," imbuhnya.

Halaman 2 dari 2
(hsr/hsr)

Hide Ads