Heboh Wakil Dekan FKIP Unpatti Ambon Ngamuk-Banting Mikrofon Pendemo

Maluku

Heboh Wakil Dekan FKIP Unpatti Ambon Ngamuk-Banting Mikrofon Pendemo

Muhammad Jaya Barends - detikSulsel
Rabu, 24 Apr 2024 16:25 WIB
Wadek FKIP Unpatti Ambon mengamuk dan membanting mikrofon pendemo.
Foto: Wadek FKIP Unpatti Ambon mengamuk dan membanting mikrofon pendemo. (Dok. Istimewa/Tangkapan Layar)
Ambon - Heboh video di media sosial (medsos) Wakil Dekan Bidang Umum dan Keuangan FKIP Universitas Pattimura (Unpatti) Ambon, Maluku, Albertus Finanlampir mengamuk dan membanting mikrofon milik pendemo. Agus menyebut tindakan tersebut terjadi secara spontan dan alamiah.

"Itu ialah tindakan responsif yang saya lakukan (ngamuk dan banting mikrofon). Dan hal tersebut (dalam video) di luar dari skenario karena terjadi secara alamiah tanpa ada unsur sengaja sedikit pun," ujar Albertus kepada detikcom, Rabu (24/27/2024).

Video Albertus mengamuk itu terjadi di depan Gedung FKIP Unpatti Ambon, Kawasan Poka, Kecamatan Teluk Ambon, Maluku, Selasa (16/4) sekitar pukul 14.15 WIT. Albertus awalnya sedang berada di dalam ruangan saat mahasiswa demo menuntut penyelesaian kasus pelecehan seksual oknum dosen terhadap mahasiswi.

Albertus kemudian keluar ke halaman gedung usai mendengar keributan disertai teriakan kabag dipukul. Dia mengaku bergegas mencari pelaku pemukulan tersebut.

"Jadi saya responsif cari siapa yang pukul. Saat tiba di luar juga tidak ada kasih tahu siapa yang pukul kabag sehingga saya ngamuk ke pendemo dan ambil (banting mikrofon)," ujarnya.

Meski begitu, kata Albertus, tindakan itu adalah bagian membela diri dan melindungi keselamatan staf dan mahasiswa. Dia menegaskan demo dipersilahkan tetapi jangan sampai anarkis.

"Demonstrasi silahkan saja, saya tidak melarang. Bahkan berlangsung berhari-hari maupun bertahun-tahun pun silahkan saja tapi jangan anarkis," jelasnya.

Lebih lanjut Albertus berbicara bahwa oknum dosen yang diduga melecehkan mahasiswinya sudah dilakukan sidang kode etik tingkat fakultas. Berita Acara Pemeriksaan (BAP) sementara pun sudah diserahkan ke pihak universitas.

Namun Albertus mengungkapkan keterangan korban belum dilengkapi. Saat sidang pertama korban berhalangan hadir dan hanya dosen diduga pelaku yang hadir.

"BAP hasil sementara (sidang kode etik) telah diserahkan ke rektorat. Selanjutnya itu, kan urusan universitas (rektorat). Namun harus tunggu lagi keterangan korban supaya balance (seimbang) karena sidang pertama dia (korban) tak hadir. Saat sidang kedua datang cuma dekan tiba-tiba ada tugas mendadak, tapi keterangan korban akan segera dilengkapi," jelasnya.

"Jadi tanyakan saja ke universitas karena kami bergerak cepat. Jadi untuk korban kami berikan keluasan kalau masih trauma beristirahat dulu. Kalau sudah selesai traumanya silahkan kuliah," jelasnya.

Dalam video 29 detik yang dilihat detikcom, tampak Albertus mengenakan baju putih dan bercelana panjang hitam di tengah kerumunan pendemo sementara mengamuk. Sontak Albertus tampak merebut mikrofon dari orator dan langsung membanting ke lantai.

Aksi Albertus itu tampak ditenangkan oleh sejumlah sekuriti kampus Unpatti Ambon. Selain itu, Albertus juga tampak membentak salah satu pendemo sebelum demonstrasi membubarkan diri.

Untuk diketahui, kasus pelecehan seksual diduga dilakukan dosen FKIP Unpatti Ambon, berinisial AS terhadap seorang mahasiswinya sendiri sudah diusut Satgas PPKS. Korban bersama keluarganya juga sudah melapor ke Ditreskrimum Polda Maluku.

"Keluarga mahasiswi sudah melapor dosen Unpatti berinisial AS terkait dugaan pelecehan seksual," ujar Direktur Kriminal Umum Polda Maluku Kombes Andri Iskandar kepada wartawan, Kamis (4/4).


(ata/hmw)

Hide Ads