Oknum Polisi Gorontalo Diduga Aniaya Nakes Lapor Balik Soal Pengeroyokan

Oknum Polisi Gorontalo Diduga Aniaya Nakes Lapor Balik Soal Pengeroyokan

Apris Nawu - detikSulsel
Rabu, 24 Apr 2024 13:25 WIB
Nakes di Gorontalo babak belur diduga dianiaya oknum Polda Gorontalo. Dokumen Istimewa
Foto: Nakes di Gorontalo babak belur diduga dianiaya oknum Polda Gorontalo. Dokumen Istimewa
Gorontalo -

Oknum anggota Polda Gorontalo Bripda DRD tidak tinggal diam usai dilaporkan menganiaya tenaga kesehatan (nakes) Puskesmas Paguyaman bernama Taufik Nur (33) di Kabupaten Boalemo. Bripda DRD kini membuat laporan balik terkait pengeroyokan.

"Karena anggota kami dikeroyok maka dilaporkan ke Polres Boalemo. Lapornya di Polres Boalemo," ujar Kabid Humas Polda Gorontalo Kombes Desmont Harjendro kepada detikcom, Rabu (24/4/2024).

Desmont mengatakan awalnya kejadian tersebut terjadi di rumah dinas Puskemas Paguyaman dan itu bersamaan dengan penganiayaan. Dia tidak merinci siapa saja yang diduga melakukan pengeroyokan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kejadian ini bersamaan anggota kami saat itu dikeroyok juga oleh orang-orang yang sana kejadiannya kan di rumah dinas Puskemas (Paguyaman)," terangnya.

"Siapa yang keroyok masih didalami, itu masih didalami," sambungnya.

ADVERTISEMENT

Desmont menambahkan setelah kejadian tersebut DRD dalam kondisi sakit. Menurutnya, DRD sakit karena dikeroyok.

"Ini kondisinya anggota kami masih dalam kondisi sakit karena kan teraniaya juga dia, dikeroyok dia," ungkapnya.

"Terkait ini kami didalami dulu, karena banyak sekali kaitan-kaitannya termasuk latar belakangnya kejadian seperti apa," tambahnya.

Diberitakan sebelumnya, Bripda DRD nekat menganiaya nakes Puskesmas Paguyaman bernama Taufik Nur di Kabupaten Boalemo hingga babak belur. Insiden tersebut diduga karena pelaku cemburu.

"Ya, motif kejadian masalah pribadi diduga berkaitan dengan rasa cemburu terhadap pacarnya, yang merupakan seorang bidan bertugas di Puskesmas Paguyaman. Tapi masih didalami lagi," kata Kombes Desmont Harjendro saat dimintai konfirmasi detikcom, Sabtu (20/4).

Desmont mengatakan korban dituding kerap berkomunikasi dengan pacar DRD lewat WhatsApp. Dia pun menyebut kejadian itu menjadi pemicu masalah.

"Komunikasi yang selalu sering terjalin antara sang bidan dan Taufik (korban) diduga menjadi pemicu masalah amarah," terangnya.

Sementara itu, Kasi Humas Polres Boalemo Akp Darlis Sitinjak membenarkan kasus penganiayaan tersebut yang dilakukan oleh oknum anggota Polda Gorontalo. Insiden tersebut lantaran korban diduga menjalin hubungan dengan pacar pelaku.

"Iya, menurut pelaporan sementara, kasus ini buntut dari seorang wanita yang diduga menjalin hubungan dengan salah satu nakes yang intinya ini terjadi terkait dengan wanita," kata Darlis Sitinjak saat dikonfirmasi detikcom, Sabtu (20/4).

Darlis menambahkan keduanya berkelahi sampai ke luar kamar. Dia pun menyebut anggota Polda Gorontalo sempat dihakimi oleh banyak orang.

"Keduanya saling bertumbuk (berkelahi) hingga keluar kamar. Di luar kamar sudah banyak orang yang menghakimi anggota (polisi) kami karena dikira pencuri, selepasnya si anggota ini berteriak bahwa dia anggota," pungkasnya.




(hmw/sar)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads