6 Pengakuan Black Bunuh Bos Roti Maros dan Anaknya gegara Dendam

6 Pengakuan Black Bunuh Bos Roti Maros dan Anaknya gegara Dendam

Andi Audia Faiza Nazli Irfan - detikSulsel
Minggu, 21 Apr 2024 09:00 WIB
Andi alias Black (20) terdakwa kasus pembunuhan bos roti maros dan putranya. Andi Audia Faiza Nazli Irfan/detikSulsel
Foto: Andi alias Black (20) terdakwa kasus pembunuhan bos roti maros dan putranya. Andi Audia Faiza Nazli Irfan/detikSulsel
Maros -

Bos roti Maros bernama Makmur (53) dan putranya, Abdillah (27) tewas mengenaskan dibunuh pemuda bernama Andi alias Black (20). Pelaku menghabisi nyawa kedua korban karena dendam.

Pembunuhan ini terjadi di lantai 2 rumah korban, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan (Sulsel) pada Rabu (6/12/2023) pukul 04.30 Wita. Empat bulan berselang, Kamis (18/4), Black mengungkap pengakuannya terkait pembunuhan sadis itu saat diperiksa sebagai terdakwa di Pengadilan Negeri (PN) Maros.

Dirangkum detikSulsel, Minggu (21/4/2024), berikut 6 pengakuan Black pembunuh bos roti Maros dan putranya:

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Black Bekerja di Dekat Rumah Korban

Black mengatakan dia awalnya tinggal di Sengkang, Wajo. Dia kemudian pindah domisili ke Maros karena mengikuti temannya, Sukardi yang bekerja sebagai buruh bangunan kepada seseorang yang bernama Rahmat.

Menurut Black, dia tinggal di gudang Rahmat. Gudang itu berdekatan dengan rumah atau ruko korban.

ADVERTISEMENT

"Kalau ada barang sewaktu-waktu (datang), saya bisa bantu. Saya tinggal di situ agar bisa membantu barang-barang yang sewaktu-waktu ada, makanya saya diizinkan tinggal di situ (gudang)," kata Black di persidangan.

2. Black Ngaku Dikatai Anjing oleh Korban

Black sendiri memiliki kebiasaan berselancar di internet menggunakan wifi di depan ruko bosnya, Rahmat yang bersebelahan dengan ruko korban.

"Ambil ka (pakai) wifi paling lama 3 jam. Sore sekitar jam 16.00 Wita mulai pakai wifi. Karena ambil wifi, pernah ditegur sama orang (korban) yang nda kukenal," tambah Black.

Menurut Black, teguran korban disertai dengan umpatan kasar. Dia mengatakan umpatan itu dilontarkan oleh kedua korban.

"Pernah ditegur dengan dihina anjing, sund***, kurang ajar. Bapaknya (Makmur) dulu bilangi ka baru anaknya (Abdillah)," kata Black.

Black mengatakan umpatan dari korban dan anaknya membuatnya terngiang-ngiang. Black mengatakan umpatan itu kerap terulang saat dia kembali berpapasan dengan korban.

"Pertama biasa ji. Lebih 3 minggu sering ka dibegitui (diumpati). Bertanya ka ke Makmur, 'Apa salahku?'. Dia jawab anjing sund*** lagi. Setelah 3 minggu itu, saya rasa sakit hati," kata Black.

Saking sakit hati Black karena umpatan dari korban dan anaknya, pola tidur Black mulai terganggu. Sejak saat itulah ia ingin mengajak korban berkelahi.


Simak selengkapnya di halaman berikutnya...

3. Black Datangi Rumah Korban

Black yang sudah gelap mata akhirnya mendatangi rumah korban pada Rabu (6/12/2023). Black datang di pintu depan rumah korban tapi tak ada respons sehingga dia ke pintu belakang rumah.

"Saya ke (pintu) depan, ku ketok-ketok pintunya. Ketok-ketok saja, maksudku biar keluar ki (Makmur), kalau keluar ki mau kuajak berkelahi," jawab Black.

Saat di depan pintu belakang rumah, korban Abdillah membuka pintu dan Black langsung melepaskan tendangan. Menurut Black, Abdillah saat itu langsung berlari ke lantai 2 rumah.

Tepat di lantai 2 rumah, Abdillah terjatuh akibat dianiaya Black. Korban juga ditikam dengan gunting.

"Dia (Abdillah) tendang ka. Berkelahi ka. Kutangkis. Kupegang kakinya," kata Black.

Ketika kondisi semakin tidak kondusif, bapak korban (Makmur) yang melihat duel tersebut datang membawa tongkat dan memukul Black. Pukulan itu tidak membuat Black bergeming, dia bahkan bisa memukul Makmur sampai jatuh dan menikamnya menggunakan gunting.

"(Berpikir) nanti kalah ka, makanya kuambil gunting. Pas tikam lehernya, terngiang-ngiang ka (umpatannya), jadi membabi buta. Nda kuingat berapa kali menikam," kata Black.

4. Black Tidak Bunuh Istri Korban

Usai menghabisi 2 nyawa korbannya, Black menelusuri kamar di lantai 2 tersebut. Ia ingin mengecek apakah ada orang lain lagi yang melihat peristiwa itu.

"Kuliat ada orang, istrinya. Dia bilang 'Mati setengah ka'," kata Black.

Black tidak membunuh istri korban karena ia lahir dari rahim perempuan. Menurutnya, perempuan tersebut juga tidak bersalah.

"Saya nda mau saya. Saya lahir ka dari (rahim) perempuan. Karena (istri korban) nda salah ki dan lahir ka juga dari perempuan," jawab Black.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya...

5. Black Sempat Kelabui Polisi

Black mengungkapkan dirinya langsung pulang mandi dan tidur usai membunuh kedua korban di rumahnya. Keesokan paginya, polisi datang mengetuk pintu kamarnya.

"Sudah mandi, tidur ka. Paginya, dikasih bangun ka sama polisi," kata Black.

Pada saat itu, polisi belum mencurigai Black sebagai pelaku. Saat ditanyai polisi, Black berbohong bilang dirinya bukan pelaku dan menyebut-nyebut bosnya Rahmat.

"Nda ku bilang saya pelakunya ke polisi, takut ka dimarahi ka bosku. Takut ka bosku kena sial. Kalau mengaku ka hari itu, takut ka bosku diambil (ditahan polisi) karena dia baik," tambah Black.

6. Black Bantah Bunuh Korban karena Diperintah Orang Lain

Masih dalam persidangan, Black sempat ditanyai kemungkinan dia membunuh korban karena perintah orang lain. Namun Black membantah hal tersebut.

"Ada (orang) datangi ko dan suruh ko bunuh Makmur karena dia punya banyak harta?," tanya Ketua Mahelis Hakim Khairul di persidangan.

"(Menggeleng) Nda," kata Black.

Halaman 3 dari 3


Simak Video "Video: Perusahaan Pengembang AI Punya Elon Musk Disuntik Modal Rp 32,3 T"
[Gambas:Video 20detik]
(hmw/hmw)

Hide Ads