Rebutan Garap Sawah Orang Berujung Paman Tewas Dianiaya Ponakan di Gowa

Rebutan Garap Sawah Orang Berujung Paman Tewas Dianiaya Ponakan di Gowa

Yaslinda Utari Kasim - detikSulsel
Kamis, 18 Apr 2024 09:30 WIB
Sawah lokasi duel maut paman dan ponakan di Pangkabinanga, Gowa. Yaslinda Utari Kasim/detikSulsel
Foto: Sawah lokasi duel maut paman dan ponakan di Pangkabinanga, Gowa. Yaslinda Utari Kasim/detikSulsel
Gowa -

Duel maut paman dan ponakan berinisial JDT (58) dan STG (47) yang diduga gara-gara berebut lahan sawah garapan, terjadi di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel). JDT tewas dalam duel tersebut.

Peristiwa itu terjadi di Kelurahan Pangkabinanga, Kecamatan Pallangga, Gowa, Selasa (16/4) sekitar pukul 09.00 Wita. Akibat perkelahian itu, pelaku STG mendapat 6 luka tusukan, sementara korban JDT selaku paman mengalami memar pada bagian mata sebelah kanan.

"Masing-masing mau menguasai untuk menggarap mungkin itu penyebabnya sehingga terjadi salah paham sehingga terjadilah perkelahian dan menyebabkan meninggal JDT," ujar Kepala Lingkungan Mappala, Kelurahan Pangkabinanga, Ramli Dg Lallo kepada detikSulsel, Selasa (16/4/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ramli mengungkapkan, lahan sawah garapan yang diperebutkan JDT dan STG terletak di Perumahan Nusa Mappala, Gowa yang merupakan milik politisi Gerindra Idris Manggabarani (IMB). Keduanya disebut ingin menggarap lahan itu karena belum terbanguni rumah.

"Kalau yang punya tanah memang lokasinya Idris Manggabarani (IMB), lokasi perumahannya. Kebetulan karena lokasi itu belum terbanguni rumah makanya antara korban ini dengan pelaku ini masing-masing mau menggarap itu lahan," tutur Ramli.

ADVERTISEMENT

Lebih jauh, Ramli menuturkan bahwa keduanya sebelumnya sudah sering terlibat cekcok masalah lahan sawah garapan. Sebelumnya, STG sebagai ponakan kerap mengalah saat cekcok dengan pamannya, JDT.

"Sebelum ini, kalau ini (sebelum kejadian) cuma kesalahpahaman persoalan lahan tapi tidak sampai ji adu fisik. Bahkan pernah ka na tanya itu DGT waktu di kantor bilang marah-marah sama saya itu yang korban toh, marah-marah. Ku bilang 'jadi?' na bilang tidak ji, saya mengalah ja," jelasnya.

Ramli menambahkan, saat pertikaian terjadi STG tidak membawa senjata tajam. Sementara korban JDT membawa senjata tajam berupa pisau.

"Yang saya cuma tahu bahwasanya ini pelaku saya dengar tidak membawa senjata tajam. Yang korban ini membawa senjata tajam sehingga pelaku ini ada 5-6 luka di badannya," ujar Ramli.




(asm/asm)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads