Wanita inisial ND (25) di Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) menjadi otak pembunuhan berencana terhadap ibu mertuanya, inisial MI (52) dengan modus begal. Pelaku menyuruh seorang pria inisial MF (21) untuk menikam korban sebanyak 10 kali.
Kapolresta Kendari Kombes Aris Tri Yunarko mengungkapkan pelaku ND awalnya meminta bantuan kepada MF (21) untuk mengeksekusi mertuanya. Pelaku MF dan ND kemudian bertemu di warung makan bakso, Minggu (7/4) pagi.
"Sebelum menantu (ND) korban ini pergi ke Sampara di rumah korban, paginya ND bertemu dengan MF di daerah Anduonohu di depan ATM," kata Kombes Aris kepada wartawan, Rabu (17/4/2014).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Aris mengungkapkan keduanya lalu bergeser ke warung makan bakso di Anduonohu, Kecamatan Poasia. Keduanya lalu merencanakan aksi pembunuhan tersebut. Di tempat itu, ND memberikan uang muka sebesar Rp 1 juta.
"Mereka kemudian makan bakso di rumah makan bakso merencanakan (pembunuhan). ND memberikan uang Rp 1 juta kepada MF di situ," ungkapnya.
Aris menjelaskan setelah pertemuan itu, ND bersama suami dan anaknya lalu menuju Kecamatan Sampara, Konawe. Usai tiba di rumah korban, ND lalu mengajak korban ke Kendari untuk berbelanja keperluan rumah.
"Begitu sampai di Sampara, tersangka ND ini mengajak mertuanya untuk berbelanja di Kendari, dia tidak mengajak suaminya karena takut saudaranya yang lain ikut," ujarnya.
Pelaku ND dan korban MI pun pergi ke Kendari menggunakan mobil Brio berwarna kuning. Keduanya lalu berbelanja di pasar dan Indogrosir. Tersangka ND lalu mengemudikan mobilnya ke arah TKP di Jalan Madusila, Kelurahan Anduonohu.
"Setelah berbelanja, ND mengarahkan mobilnya ke bundaran Citraland. Mereka sempat memutar satu kali, karena menunggu pelaku yang belum muncul," bebernya.
Aris mengungkapkan pelaku ND pun melihat MF dan menghentikan kendaraannya tepat di dekat MF. MF lalu masuk ke dalam mobil.
"Pelaku MF ini datang jalan kaki, lalu masuk ke dalam mobil. Saat masuk ke mobil ditanyalah sama korban bahwa siapa ini (MF)," ujarnya.
Kemudian ND menyampaikan bahwa MF merupakan sepupunya yang hendak menumpang. MF naik ke mobil dan mereka pun jalan.
Saat di dalam mobil yang sedang jalan, pelaku MF melancarkan aksinya. MF duduk tepat di belakang korban dan langsung menjerat leher korban menggunakan tali.
"MF duduk di kursi tepat belakang korban, lalu menjerat leher korban pakai tali dan langsung ditusuk pisau sebanyak 10 kali," bebernya.
Setelah insiden penganiayaan itu, mobil lalu berhenti. Pelaku MF kemudian kabur dari lokasi kejadian. Sedangkan pelaku ND turun dari mobil meminta bantuan kepada warga yang melintas di sekitar lokasi kejadian.
"MF lalu keluar dari mobil membawa perhiasan yang diberikan ND. ND lalu berpura-pura meminta tolong kepada pengendara yang lewat bahwa dia dirampok. Jadi begal hanya modus, ini pembunuhan berencana," pungkasnya.
(hmw/sar)