Dua kelompok pemuda terlibat saling serang pakai batu di Ambon, Maluku. Di tengah bentrokan itu muncul dua orang tak dikenal (OTK) membawa parang dan membacok 8 orang.
"Iya benar, dua kelompok pemuda terlibat saling serang pakai batu. Namun saat terjadi bentrok tiba-tiba muncul dua OTK memegang parang dan melukai (membacok) delapan orang," kata Kapolresta Pulau Ambon dan Pulau-pulau Lease Kombes Driyano Andri Ibrahim kepada detikcom, Senin (15/4/2024).
Bentrok itu terjadi di pertigaan Arbes, Negeri Batu Merah, Kecamatan Sirimau, Ambon, Maluku, Minggu (14/4/2024) sekitar pukul 23.30 WIT hingga Senin (15/4) dini hari. Bentrokan melibatkan pemuda RT 05/RW 017 dan pemuda RT 06/RW 017.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Driyano menjelaskan, bentrokan pecah berawal dari korban IR (18) sementara duduk dengan teman-temannya di kompleks RT 05. Mereka kemudian mendengar suara lemparan batu mengenai atap Masjid Nurul Ikhlas.
"Akibat lembaran batu itu korban dan teman-temannya langsung terpancing dan berjalan menuju ke arah Masjid Nurul Ikhlas. Namun, tiba-tiba terjadi aksi saling lempar antara pemuda RT 05 dan pemuda RT 06," ujarnya.
Saat bentrok terjadi, kataDriyano muncul dua OTK dari arah belakang masjid. Kedua OTK itu membawa senjata tajam berupa parang dan melukai delapan pemuda termasuk IR.
"Dua pemuda itu langsung melukai (membacok) delapan korban. Jadi keduanya muncul tiba-tiba saat bentrok sementara berlangsung," jelasnya.
Adapun delapan korban masing-masing berinisial NB (27), IR (18), RT (13), RS (20), RT (22), MZ (18), RT (24) dan FS (18). Para korban dilarikan ke rumah sakit dan sudah dipulangkan ke rumahnya masing-masing.
"Para korban luka itu lalu dievakuasi ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan tindakan medis. Kini mereka telah kembali ke rumah masing-masing," jelasnya.
Driyano mengatakan sebelum terjadi aksi pembacokan massa sulit dibubarkan. Meski personil Polresta Pulau Ambon saat itu sudah menembak gas air mata.
"Gas air mata ditembak dari arah kedua sisi massa yang bentrok. Tapi dua kelompok pemuda tersebut tetap saling serang pakai batu," katanya.
"Aksi tersebut berlangsung selama 1 Jam. Berhenti ketika terjadi aksi pembacokan," tambahnya.
Driyano menambahkan selain korban luka, satu unit pangkalan ojek dan lima kios rusak akibat bentrokan itu.
"Ada juga pangkalan dan kios rusak imbas bentrokan. Kini situasi sudah kondusif tetapi personil masih berjaga di TKP termasuk mengusut dua OTK tersebut," jelasnya.
(ata/hsr)